Sejak remaja, Don Butler dikenal sebagai anak nakal di Fort Smith, Arkansas. Ia jago berkelahi, pemarah dan membentuk geng motor di kota yang tenang itu. Selama di sekolah, tak ada yang berani mendekati Don selain sekumpulan anak nakal lainnya. Ia datang ke sekolah hanya untuk tidur dan bangun ketika mata pelajaran usai. Para guru sudah menyerah atas prilaku Don. Meski berkelakuan buruk, nilai Don selalu berada satu tingkat di bawah dari juara kelas. Bagi Don, hidup harus dinikmati dengan banyak kegilaan. Namun para gadis diam-diam menyukai Don. Pemuda nakal selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka namun di dalam kamus Don, para gadis itu berisik!
Tapi suatu hari Don tak bisa menolak pesona gadis berwajah datar yang muncul di bengkelnya, berambut panjang dan berdahi lebar. Tubuh gadis itu sekurus boneka kayu, pikir Don pertama kali saat bertemu sang gadis. Penelope Tucker. Gadis itu pindah ke Fort Smith dari Little Rock untuk menemani sang ayah yang hidup sendirian. Celakanya, ayah Penelope adalah sheriff di Fort Smith yang kerap kali berurusan dengan Don untuk masalah tilang dan perkelahian antar geng motor!
***
Don Butler, si berandal kota, memiliki geng motor, tiba-tiba jatuh cinta pada guru drama berwajah datar yang memilihnya menjadi peran Juliet dalam drama sekolah. Don bahkan tak bisa membedakan kapan Penelope marah, senang atau sedih, karena gadis itu tak bisa menunjukkan semua ekspresi itu di wajahnya selain ekspresi datar. Bahkan Don nekat mendatangi rumah Penelope dan mendapatkan ancaman ujung pistol dari sang sherif karena Don berani mengencani anak gadisnya.
Demi Penelope, Don berhenti berkelahi dengan siapapun yang menantangnya. Don sangat mencintai Penelope hingga bersedia melakukan apa saja. Lalu seperti apakah kisah cinta mereka?
"Mungkin aku tidak pantas bagimu, tapi aku mencintaimu di setiap tarikan napasku." - Don Butler.
Semua berawal dari surat cinta yang di anggap menjijikan oleh Luca, surat itu dari Kalias anak pendiam dengan kaca mata bulatnya.
surat berujung rasa menyedihkan menenggelamkan Kalias, membuatnya sadar jika segala sesuatu dilandasi dan digantungkan pada fisik.
ia akui ia tak semanis temannya, Nolan. Tapi ia masih berharap jika Luca menerimanya bukan karena ingin mendekati Nolan, tapi nyatanya semua membuatnya sadar.
Jika Kalias kalah, dan ia terperosok masuk dalam hubungan rumit. Hubungan di mana perasaannya digantungkan, Luca yang menyukai Nolah yang seorang primadona, dan Luca yang kekasih seorang Kalias seorang submisif biasa.
"Aku akan mengencani bahkan menikahi temanmu, jika kamu bersama orang lain, agar di setiap pertemuan kalian, aku bisa terlibat dan masih bisa melihatmu."