Kinara mendapati suaminya, Arkan sedang berdua dengan Imas (ART mereka) di kamar tamu. Alas kasur yang biasanya selalu rapi terlihat acak-acakkan. Terperangah Kinara melihat pemandangan di depannya. Suaminya berdiri di samping tempat tidur dengan wajah merah dan kemeja yang sudah tidak berkancing. Sementara Imas, gadis dua puluh tahun itu berdiri di sudut kamar mandi dengan daster yang juga sudah tidak berbentuk. Gadis manis itu menatap Kinara dengan tatapan menghiba. Kinara terhuyung ke belakang. Serasa ada ribuan belati yang menusuk-nusuk jantung Kinara.