Ia menemukan sebuah kotak merah ditumpukan buku. Nayra memutuskan untuk membukanya. Terdapat sepucuk surat dan kalung yang tersimpan rapi didalamnya. Hal itu membuat Nayra tak dapat menahan kesedihannya. Perlahan air mata menetes membasahi pipinya yang mulai memerah. Kalung emas dengan liontin kupu-kupu bertuliskan 3 huruf depan nama panggilannya sungguh membuat luka hati Nayra semakin perih. Apalagi setelah membaca surat itu. Jadi teringat kembali. Ia masih terpukul atas kematian orang yang sangat ia cinta beberapa hari lalu. Penyesalan dan rasa bersalah menghantuinya setiap waktu. Nayra si periang, kini lebih akrab dengan air mata. "Mengapa? Mengapa harus dia? Harusnya aku saja yang ada disposisinya!" ________________________________________ ~Livia Zhayadi
11 parts