"Aku dan papamu hanya di jodohkan...bahkan aku juga gak menyangkah kalau ternyata selama aku tinggal denganya, cintaku mulai tumbuh? Aku gak tau kalau papamu punya saudara? Saudaranya itu punya teman... dan temanya itu adalah mantan pacarku sendiri. Di sebabkan ekonomi keluargahku semakin menipis' ibuku gak ada pilihan lain selain menjodohkanku..." "ayahku sudah lama meninggal' jadi gak ada pilihan lain selain aku membantu ibuku.Karna ia terus-terusan menangis memikirkan ekonomi. Ibu gak bisa terlalu berlama-lama kerja' katanya fisiknya udah lemah dari kecil... aku gak pernah memberitaukan kepada ibu kalau aku punya pacar,karna aku takut...ibu akan marah besar?Mana mungkin aku suka dengan om-om! Nama temanya pamanmu adalah Yadi dia mantan pacarku' ya... kira-kira umurnya 25tahun sedangkan aku baru masuk 17tahun.Tak disangkah kalau calon suamiku adalah atasanya yadi...jadi kami berdua bisa apa? Hanya pasra. Bahkan aku merasa kasihan dengan yadi karna dia mengala demi atasanya. Oh ia waktu itu kami sudah membuat perjanjian" "Perjanjian...apa yang paman yadi bilang sama mama" "Dia bilang! (jika memang kita gak di takdirkan bersama, mungkin suatu saat nanti' kita akan bersama lagi)..." "Terus aku bilang... Gimana jika di suatu saat nanti? Aku tidak mencintaimu lagi..." "Yadi bilang... (walaupun disuatu saat nanti' kau tidak mencintaiku lagi dan aku masih menyukaimu walaupun aku sudah mempunyai istri. Aku berharap! Kau menjadi keluargahku? Itu sudah cukup bagiku)..." "Mama bilang... kenapa kau sangat mengharapkanku, (karna... aku orangnya gak segampang itu untuk berubah, sikaf dan sifatku untukmu' tetap sama. Karna aku mencintaimu? Walaupun di suatu saat nanti kau tidak mencintaiku lagi gak apa-apa, tapi yang kuharapkan kau bisa menjadi menantuku... jika anaku laki-laki) bahkan mama hanya meng-iakan saja tentang perkataanya itu."