Laila tak pernah menyangka bahwa teman sebangkunya kini sudah meninggalkanya untuk selamanya, bukan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri atau bahkan sekedar menikah dengan pria yang dicintai. Tapi pergi ke hadapan Sang Kuasa, Pencipta Alam Semesta.
Ya, Alista, teman sebangkunya yang dulu sering ia benci, ia remehkan bahkan sering ia bohongi. Kini menjadi satu-satunya alasan mengapa ia merasa menyesal sampai sekarang ini, atau lebih parah lagi mungkin selamanya.
Dan Joe, pria baik yang dikenalnya lewat perlombaan olimpiade astronomi yang sering Laila ikuti juga menjadi alasan rasa penyesalan Laila. Baik Alista dan Joe mereka berdua mempunyai nasib yang sama.
.
.
.
Apakah yang terjadi pada Laila sehingga membuat ia memendam rasa penyesalan yang luar biasa. Dan bisakah Laila menebus dua penyesalanya tersebut?
YUK IKUTI KISAH NYA🌻🌼
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.