Lathifa Terlahir sebagai anak yatim piatu bukanlah masalah besar untukku. Meski dibesarkan hanya di sebuah panti asuhan dengan segala kesederhanaannya, aku tak pernah merasa kekurangan kasih sayang sama sekali. Aku masih memiliki bunda dan adik-adik yang menyayangiku, keluarga keduaku. Setelah lulus SMA, aku memutuskan meninggalkan panti dan berusaha hidup mandiri meski harus tinggal di perkampungan kumuh pinggiran Jakarta. Aku bahagia dengan hidupku hingga dokter sombong itu tiba. Semua kacau. Entah aku merasa hidupku lebih berwarna atau justru kedatangannya membawa warna kelam di hidupku. Ervan Bagiku hidup hanyalah kekelaman dunia. Aku melewati hidupku dengan datar. Sejak gadis yang kucintai meninggalkanku di hari pernikahan kami, aku tak percaya lagi dengan adanya cinta di dunia ini selain cinta Tuhan, orangtuaku dan cinta sahabatku, Rumi. Aku berusaha membangun tembok tinggi dengan makhluk yang berjenis wanita. Hingga akhirnya wanita pelayan restoran itu masuk dan membuka kembali luka lama di hatiku sekaligus menyembuhkannya secara total. Mungkinkah gadis ini menjadi cinta terakhirku? Rumi Aku adalah seorang dokter. Kematian kedua orangtuaku karena sakit jantung membawaku menjadi seorang dokter spesialis jantung. Aku tak ingin ada anak lain di muka bumi ini menangis saat orangtuanya harus meninggal karena sakit jantung. Orangtuaku adalah motivasiku. Dulu aku selalu tertawa dengan ucapan orang yang mengatakan sahabat bisa menjadi cinta, bagiku itu hanyalah lelucon. Tapi persahabatanku dengan Ervan justru membuktikan bahwa ucapan itu benar adanya. Mencintainya bertahun-tahun adalah kebodohanku. Walau hanya sakit yang kudapat, tapi sayangnya rasa itu masih tak mau hilang dan terus mengendap di dalam hatiku. Setelah Mia pergi, mampukah aku menjadi satu-satunya untuk Ervan?All Rights Reserved