Genre : Teenfiction nuansa teka-teki.
Anetha Lauren Ramdhani, dia adalah seorang gadis cantik, namun dia bukanlah good girl maupun bad girl, dia hanyalah gadis biasa, namun mimpinya luar biasa.
Dia adalah gadis yang ambisius, apapun yang dia inginkan harus ia dapatkan, apapun itu, walaupun mudah ataupun sulit, ia harus mendapatkannya, sama halnya dengan menggapai cintanya terhadap Dimas Arvicky Dragedra, laki-laki yang mengaku dirinya paling keren, paling tampan, paling ngehits, paling top, dan paling-paling lainnya.
Namun, nyatanya Dimas adalah cowok termenyebalkan di sekolahnya, cowok yang egonya tinggi dan cowok yang tidak bisa menurunkan gengsinya.
Namun, kali ini Dimas berurusan dengan Aneth yang tak pantang menyerah.
Apapun caranya, bagaimanapun caranya, dan kapanpun itu, Aneth akan terus mengejar cinta Dimas.
Akankah Aneth bisa menggapai hati Dimas yang sekeras batu?
Maukah Dimas menurunkan egonya hanya untuk Aneth?
Aneth juga mempunyai masalah, dan mencoba memecahkan teka-teki dari Si Misterius, ia hanya ingin mengetahui asal-usulnya dan pelaku yang membuatnya dibenci oleh keluarganya dan di keluarkan dari sekolah lama.
Berbagai petunjuk mulai berdatangan, apakah Aneth bisa memecahkan teka-teki tersebut?
Siapkah pemilik surat Misterius tersebut?
ANETHA LAUREN RAMDHANI
~Kapanpun itu, apapun caranya, bagaimanapun caranya, cinta akan hadir, karena kita sudah ditakdirkan bersama.
DIMAS ARVICKY DRAGEDRA
~Cinta? Mimpi aja lo. Gue gak bakal mencintai lo, kapanpun, apapun, bagaimanapun, lo hanya mimpi!
Hehehe
Ayo baca
Lets go
Sorry
Slow update
Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun.
Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan.
"Pulang sekarang!"
"Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!"
"Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu."
"Sialan!"