Dirgan Salya Baskara. Murid jenius, penyumbang piala terbanyak kesayangan guru-guru. Secara fisik, cowok itu nyaris mendekati sempurna. Kekurangannya hanya terletak pada cara Dirgan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Alsya Allegra. Hanyalah seorang murid baru yang dalam sekejap bisa menandingi nilai-nilai Dirgan yang selama ini tidak pernah tertandingi siapapun. Bagi Dirgan, Alsya adalah ancaman sekaligus perempuan pertama yang Dirgan cintai dalam konteks biologis. Saat keduanya berada dalam satu rasa yang sama, masalah tak terduga muncul. Mematahkan hati serta harapan manusia yang ikut andil di dalamnya. Kesalahan Dirgan yang membuat Alsya terluka dan memilih untuk menjauh darinya. Serta menerima Alfris dengan segala keterpaksaan yang ada. Alsya hanya membisu saat Dirgan mempertanyakan alasan dari keputusan sepihak yang dibuatnya. Alsya benar-benar menutup diri. Mengunci mulutnya rapat-rapat. Namun apa yang telah digariskan sejatinya tidak akan pernah teringkari. Semesta memberikan izin pada Alsya untuk mengetahui semuanya dibantu dengan waktu yang merancang pertemuan singkat pengungkapan kebenaran. Saat semuanya terungkap, apakah Alsya tetap mempertahankan hubungannya dengan Alfris atau justru mengakhirinya dan berbalik arah pada Dirgan yang setia menunggunya?