Best Friend(zone)..?
  • Reads 48
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 48
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Jun 16, 2019
"Belasan tahun sahabatan, dan emang cuma dia. Ya, cuma dia yang bisa bikin gue yang sedingin es ini bisa lembut kaya gulali" - Jinhwan
"Gue gak peduli orang lain bilang apa, di hati gue cuma ada 1 tempat buat cewek ini, dan gak ada satu cewekpun yang bisa menggantikan posisi itu" - Bobby
"Sahabat adalah satu-satunya alasan mengapa gue masih bisa bertahan di dunia yang kejam dan penuh kemunafikan ini. Dan gue gak akan mengkhianati ikatan itu sampai kapanpun" - Hanbin
"Kadang gue merasa jadi cewek paling beruntung di dunia karena punya sahabat kayak mereka bertiga. Sayangnya, ada 1 orang yang kadang bikin gue merasa menyedihkan. Kapan ya lo bisa sekali aja menoleh ke gue?" - Jisoo
All Rights Reserved
Sign up to add Best Friend(zone)..? to your library and receive updates
or
#269yunhyeong
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [TERBIT] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.