Haira merasakan hal yang berbeda ketika seorang Santri di hukum oleh ustadnya untuk berpidato di depan santriwati. Riyan, adalah sosok lelaki yang dikirim sang ustad untuk berpidato dikelas putri. Ia bilang, itu bukan hukuman, tetapi Amanah. Kala itu ia tidak mengenal siapapun disana karna Riyan tergolong santri yang alim, taat peraturan dan pengafal Qur'an pula. Ari ialah salah satu santri yang mengagumi Haira dan berani berkata jujur pada Haira bahwa ia menyukainya.