Degup jantung Valenz berdetak sangat kencang. Mengapa satu hari ini jantungnya berdetak tidak normal berulang kali, apalagi hanya pada satu pria yang ia sendiri tidak harapkan atau sekedar membayangkan.
"cieeee.... pipi lo merah, lo baper, ya."
Segera Valenz membuang muka.
"e-enggak." Langsung Valenzz duduk.
Ray menjadikan kedua tangannya bantal untuk dirinya. "enggak salah lagi, yaa, Nona."
Valenz mengalihkan semuanya dengan menatap langit. Hingga tanpa sengaja ia melihat sesuatu.
"Ray! Ada bintang jatuh."
Ray tidak percaya hingga ia tidak langsung bangun.
"ayo, kita buat permintaan."
Ray ikut duduk di samping Valenz. "hah? Gak salah? Kayak anak kecil aja."
Valenzz manyun. "gak rugikan? Ayo.... kita buat permintaan."
"iya iya." Ray menyerah dan menerima ajakan gadis itu.
Ray melihat Valenzz menutup mata, dan menyatukan kedua tangannya. Begitu damai dan cantik. Rambut panjang, lurus yang lembut terlihat bertebaran kala angin menyapa dan membelai, menambah kesan cantik alami tanpa polesan make up.
(Aku tidak meminta banyak, hanya satu. Kirimkan aku satu malaikatmu, untuk menemani hari-hariku di bumi. Agar aku kuat dan bisa bertahan sedikit lebih lama, setidaknya, aku punya cerita yang bisa kuceritakan padamu, ketika aku bertemu denganmu nanti, jika hari-hariku di bumi indah ditambah kehadiran malaikat yang Engkau kirim Tuhan).
Valenz membuka kedua matanya, seketika ia terkejut kala melihat Ray sedang menatapnya.
'kamu ngapain? Kamu tidak membuat permintaan?"
"untuk apa aku meminta pada Tuhan, jika aku sudah memiliki semuanya. Sahabat yang setia, dan wanita cantik di depanku."
"aku serius." Memasang wajah serius.
"okey." Menyerah, dan mengikuti langkah-langkah seperti Valenz tadi.
(Aku tidak akan meminta banyak, hanya satu. Biarkan waktu berhenti, jika tidak, biarkan ini bertahan selamanya hingga kau menjemput dan mengatakan 'sudah cukup waktuku di bumi ini).
As Claire aims to leave her oppressive stepfamily behind, she befriends Zion. Will he be her ticket to freedom or a distraction in achieving her dreams?
*****
Claire Olsen has had a crush on Zion Petrakis since the first time she laid eyes on him, but he never noticed, instead only having eyes on the school's it girl, Maddie Jennings. Knowing she couldn't compete with Maddie, Claire hid her feelings for Zion, satisfied with admiring him from afar. However, when a series of events led Claire closer to Zion, her feelings for him grew from infatuation to love. And despite fighting hard to keep her feelings contained by distancing herself from Zion, he was determined to show her that he's earned a spot in her life.
[[word count: 100,000-150,000 words]]