Can We Go Back?
  • Reads 2,330
  • Votes 280
  • Parts 13
  • Reads 2,330
  • Votes 280
  • Parts 13
Ongoing, First published Jun 20, 2019
"Aku harus pulang, An," ucap Niskala tiba-tiba setelah menutup telponnya.

Ternyata Anna salah, Niskala tetap pergi seperti yang sudah-sudah.

"Lagi?" tanya Anna dengan suara bergetar.

Niskala Dewangga, sosok laki-laki berperawakan tinggi yang mampu membuat Anna jatuh hati pada pandangan pertama. Niskala sudah seperti rumah bagi Anna, cara Niskala memperlakukan Anna membuatnya sangat bergantung pada Niskala.

Namun, Niskala yang masih diselimuti perasaan bersalah akibat luka masa lalu justru dengan sengaja menyakiti Anna. Memang benar Niskala-lah obat Anna, tapi sebaik apapun Anna tidak bisa mengobati luka Niskala.

Bersama Niskala memang menyakitkan, namun lebih menyakitkan jika tidak bersama Niskala.

•••

Halo readers! Cerita ini aku buat pure dari pemikiran aku sendiri. Terimakasih sudah mampir di sini dan meluangkan waktu untuk membaca ceritaku. Jangan lupa vote-nya <3

Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.

Mulai #23 Februari 2022
All Rights Reserved
Sign up to add Can We Go Back? to your library and receive updates
or
#170pelampiasan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Argavanil cover
My Maid 21+ cover
CAMELIA [END] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Kilian [END] cover
 ARGALA cover
FIX YOU cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
ERLAN PANDU WINATA cover

Argavanil

41 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"