Story cover for Jomblo Nggak Sih? *((Hiatus))* by 02Hara_
Jomblo Nggak Sih? *((Hiatus))*
  • WpView
    Reads 61
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 61
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Jun 20, 2019
" Jadi dia udah punya pacar atau belum ? "

" Aras Jomblo? " 

" Jomblo nggak sih? "

" udah punya pacar kali ya? "

Udah satu tahun semenjak Aras Pindah ke sekolah milik Kakeknya . Ia menjadi buah bibir para Cewek-cewek yang suka gosip dan para cowok-cowok yang haus belaian .

semua nya pada nanya-nanya tentang status dia , Jomblo apa nggak . Kalau di bilang Jomblo Masa sih seorang aras yang Cantik ,manis berpenampilan selalu rapi dan anggun dengan rambut hitam sebahu dan tinggi yang lumayan untuk seorang cewek juga kulit putih bersih, apa lagi dia blasteran Indonesia-Inggris masa seorang aras nggak punya pacar .
Tapi kalaupun punya siapa pacarnya ?
Kak Alex yang blasteran Jerman aja di tolak !

Jadi menurut para pembaca Untuk ukuran seorang aras dia pantas Jomblo Nggak ?

Nggak ?
Pantes-pantes aja ?

Baca Aja yukk 

Budayakan Follow Author sebelum membaca 
Budayakan Like cerita setelah membaca
All Rights Reserved
Sign up to add Jomblo Nggak Sih? *((Hiatus))* to your library and receive updates
or
#71ngenes
Content Guidelines
You may also like
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] by hysunshinee
45 parts Complete
"Hey!!! Kamu si anak baru!! Sini !" Panggil salah satu pemain basket sekaligus ketua tim "Maaf kak, aku masih belajar" Hanya itu yang dapat ku sampaikan " Ganti aja deh, kamu gak layak jadi pemandu sorak tim basket kami" jawabnya dengan lantang sambil bergerak menuju pintu koridor ujung " Huffffffffff, ngeselin banget tu orang" sambil mengacak acak rambut . . "jangan bawa barang yang berat begini" sambil mengambil alih papan-papan itu "makasih kak" jawabku "tanganmu gapapakan ??" " nggak , nggak apa apa kok kak" ujarku agar dia tidak panik "ya udah aku bawa ini dulu ke lapangan" Diapun melangkah pergi menuju lapangan, goresan senyumku seketika muncul di ujung bibir mungilku. . . "Brakk !!" Tamparan melesat ke pipiku " Maaffin akuuu! tapi yang kamu lihat salah, aku bisa jelasin" jawabku terbatah-batah sambil menahan air mataku yang ingin keluar " Loh itu cewek murahan" pukulan tangannya hampir sekali lagi mengenai ke wajahku , tapi dihalang oleh si dingin. " APaa urusan lohh !! Loh gak berhak ya ikut campur masalah kami" Bentaknya sambil tersenyum sinis ia berkata " Cowok kok gampar cewek !? yakin situ cowok HAH !!??" Kalimat itu membuatnya geram dan pergi meninggalkan kami. . . Haiiii teman-teman jadi ini karya pertamaku dan asli hasil karanganku sendiri hehehehe ☺ Minta supportnya ya teman- teman dengan bantu vote di setiap chapter dan komen biar bisa jadi bahan referensi 🌈🙏 ••• Rank- rank yang pernah di capai dapat dilihat di bab "update rank" ☺️ Selamat membaca, Enjoyyy !✨ (Rabu, Sabtu 💕) <3 hysunshinee
You may also like
Slide 1 of 9
Silent Boyfriend [SELESAI] cover
My Senior is My Coldest BoyFriend [Chapter 1 Completed+ Revisi] cover
Jomblo Cupu cover
Arsyilazka cover
The Possessive Ex {TAMAT} cover
Anak Kecil Ngomongin Cinta? cover
Allya Theo Perjodohan? [On Going♡] cover
RESYA STORY'S cover
Antara Cinta dan Prinsip(END) cover

Silent Boyfriend [SELESAI]

60 parts Complete

"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" ... Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh saat bermain arung jeram, terbawa arus hingga akhirnya ia terkulai lemah disisi sungai. Dalam keadaan gelap dan dingin yang hampir membunuhnya, Alisa bertemu Joan untuk pertama kalinya. Alis, mata, hidung, bibir, dan rahangnya nyaris seperti pahatan terindah dunia. Sempurna. Kecuali satu, suaranya. Bahkan setelah dua tahun berpacaran, Alisa belum mendengar suara Joan barang sedikit saja. Sebenarnya, hubungan ini dimulai karena sebuah ketidaksengajaan atas apa yang Alisa ucapkan secara spontan. Di hari ketiga usai di tolong, Alisa kesal karena belum mendengar suara Joan padahal cowok itu tidak bisu. "Kalau lo gak ngomong juga, kita pacaran!" Alisa berujar marah kala itu. Joan termangu, namun selanjutnya cowok itu mengangguk dan memeluk Alisa. "W-oy, gue becanda, Lepas!" Joan menggeleng, menatapnya seakan mengatakan; "𝘕𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯!" God! Hari itu, hari tersial sekaligus hari paling memalukan bagi Alisa.