"Sayang, bangun. Kamu lebih baik pulang, besok hari pertama kamu masuk SMA. Mama gapapa kok di sini sendiri" ucap suara lembut itu membangunkan ku yang tertidur di sebelah ranjangnya. Perlahan aku membuka mata dan sekarang aku melihat wajah itu tersenyum hangat kepadaku. Padahal dibalik senyumnya itu terdapat rasa sakit yang luar biasa karena penyakit jantung iskemik yang ia derita. "Mama, Aeril gapapa kok, lagian besok pagi Aeril bisa nelfon pak Herman untuk ngejemput Aeril. Oh iya, tadi papa ada urusan kerja ma, jadi gabisa nemenin mama seperti kemarin. Jadi Aeril bisa full nemeni mama di sini, tanpa dipaksa pulang sama papa" kataku dan membalas senyum hangat mama. ••• "Aerilyn Syafrina Ayra Falisha? nama ini sepertinya tidak asing di telinga gue." batin seorang cowok yang sedang melihat Aeril di tengah lapangan. •••