Fasya dikenal sebagi siswa yang pemalas, tapi siapa sangka Fasya sangat mahir dalam berseni. Ia lebih suka menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan seni, seperti menggambar, bernyanyi, dan menulis daripada harus menghabiskan waktu untuk berkutat dengan pelajaran sekolah yang baginya bikin otak seakan-akan mau jedor, terutama pelajaran matematika, ia benci sekali. Bahkan saat gurunya menerangkan, Fasya pernah tak memperdulikan, ia fokus menulis puisi pada sebuah kerinduan yang tak jelas jawabannya, dan itu membuat guru matematikanya marah, bahkan memperingati Fasya, dia tidak akan lulus kalau perilakunya bandel terus. Tapi, keberuntungan akhirnya berpihak, ia yang terkenal pemalas, bodoh, miskin. Justru lolos seleksi perekrutan mahasiswa di Jepang. Kenapa bisa terjadi ? Karena, pria culun yang menyamar menjadi Bagus, mengganti nama Tasya yang seharusnya lolos, menjadi Fasya yang seharusnya tidak lolos Ada apa dengan Bagus? Apakah karena cinta ia rela memboikot hasil test dari komputer? Dan siapakah sebenarnya bagus?