Story cover for The Boos Or Next Door by Dimel_10
The Boos Or Next Door
  • WpView
    Reads 161,211
  • WpVote
    Votes 12,728
  • WpPart
    Parts 24
  • WpView
    Reads 161,211
  • WpVote
    Votes 12,728
  • WpPart
    Parts 24
Ongoing, First published Jun 23, 2019
Aku, Rasi Kejora. Seorang karyawan divisi keuangan yang mempunyai Bos seperti Iblis. Arash Angkasa.

Bukan karena dia galak. Tapi, karena wajahnya yang tampan dan bisa menggoda wanita-wanita yang haus akan pria tampan sepertiku. Kalau tidak ingat akan sifatnya yang menyebalkan itu, mungkin aku sudah menggodanya dari dulu. 

Arash, memang tampan. Tapi karena sifatnya yang kurang peka dan suka membuat anak orang melayang karena kebaikannya, 
membuatku agak sedikit waspada. Apalagi dia sangat sering menggodaku dengan kata-katanya yang membuat jantungku berdetak dengan kencang.

****

"Rasi, kamu mau jadi calon saya nggak?"

"Calon? Saya mah ogah Pak jadi calon Istri Bapak."

"Wah, padahal saya gak bilang buat jadi calon Istri saya loh, Ras. Saya mau nawarin kamu jadi calon Asisten saya tadi. Tapi, kalau kamu mau jadi calon Istri saya juga gak papa kok. Saya siap buat nikahin kamu sekarang."

"Ha?"

"Ayo, kita ke KUA sekarang."

"Pak Arash!"

"Hahaha."
All Rights Reserved
Sign up to add The Boos Or Next Door to your library and receive updates
or
#75karyawan
Content Guidelines
You may also like
 Cuman Kebetulan by FauziNur9
11 parts Complete
Semuanya akan baik" saja jika kalian selalu berada di jalur eak, hai kenalin nama gw Fauzi anak orang kaya esetdah, ya kali ini umur gw udah beranjak 15 tahun dan bakalan masuk SMA favorit lewat beasiswa loh gak nyogok siapa bilang orang kaya skill nyogok, ya mungkin gak akan banyak yg gw ceritain sampe jari gw pegel pegel minta di urut, ya nama panggilan gw oji gw suka nonton film bahkan cita-cita ku menjadi aktor terbaik di dunia cita-cita yg sangat mulia kan kalian pikir itu bakalan di bantu orang tua? Eits jangan dulu gw lakuin semuanya sendiri ya tapi di kasih modal lah buat 5 tahun gw hidup hari ini gw lagi sibuk beres-beres jadi gw gak usah banyak bacot sama kalean oke bentar sibuk ni lagi beresin barang. "Oji nak!! Ini kmu komputer bawa gak?" Kata ibu ku. "Gak usah Bu aku bawa laptop ku aja" teriakku. "Dek ini sepatu kmu mau di bawa yg mana" kata teteh ku. Haduh perasaan tadi udah gw bilangin biar gw aja yg urus semuanya ngapa mereka ikutan sih ngeselin banget dah. "IBU!! AYAH!!! TETEH!! MBOK!!! PAMAN!!! BIAR oji aja yg urus semuanya" kataku sambil tersenyum manis. Hadeuhh ribet bener dah arghh segala. "Wah yah anak kita sudah besar" "Iya Bu anak ayah sudah besar ayah bangga" "Eh bocil sosoan Lo mau ngekos tidur aja masih gw kelonin lu"kata teteh sambil acakin rambutnya ku. Ayah dah ibu seketika ketawa. "IHHHH APAAN SIH UDAH GEDE TAU!!!!" bentak ku. Kesel banget sih masih di perlakuin kayak anak kecil huh. Dan beres waktunya berangkat. #vote #komen gaes #follow #jika ada kesalahan mohon di ingatkan #terimakasih #banyak kata-kata kasar #khusus 18+ :')
Don't call it love! by ArmayaA
29 parts Complete
Semesta rasanya tidak berpihak pada Cyntia. Tidak hanya perusahaannya yang sedang berada dibawah roda kehidupan, tetapi neneknya sakit dan terus memaksanya menikah. Orang yang ia cintai dan mencintainya pun hilang tak ada kabar. Tak ada pertolongan rasanya. Pada akhirnya pilihan terburuk muncul. Ah, mungkin tak bisa disebut pilihan. Ia harus melakukan itu dengan terpaksa. Pria yang melukiskan kehidupan kelamnya pun muncul. Konyol rasanya saat pria itu mengajaknya menikah. *** Aku tak tahu apa itu cinta. Bahkan, saat ini bagiku itu satu kata yang abstrak luar biasa. Baginya rasa yang terasa itu cinta, tetapi mengapa rasanya merusak jiwa raga. Bagiku itu bukan cinta, melainkan suatu rasa yang amat hampa. Akhirnya satu kata menjadi beda makna. "Bukankah kau sangat membenciku?" Tanyaku. Ia diam, tanpa menatap mataku. Secara tak sadar aku tersenyum sinis padanya dan aku berusaha menahan rasa kesalku. "Apakah melemparkan susu basi ke wajahku adalah bentuk rasa suka?" Aku mengungkit masa lalu. Matanya pun mulai menatap mataku. Aku takut dengan wajah itu. Di bawah meja tersembunyi tangan gemetarku. Mataku berpura-pura tegar saat bertemu matanya itu. Aku berusaha bicara meski lidahku terasa kelu. Aku berusaha berdiri tegak meski kakiku tak berdaya. Waktunya pergi dari hadapannya. Aku akan katakan terakhir kalinya. "Jangan sebut itu cinta!" "Aku melamarmu bukan karena cinta. Bukankah, seharusnya kau yang memohon padaku agar kita bisa memanfaatkan satu sama lain?"
SAD GHOST 6 ✓ by Maknanawww123
35 parts Complete
BRAK!! Rara terjuntai sampai bokongnya menabrak mesin cuci, ia terkedjoed sekaligus terheran-heran melihat wujud yang ada di hadapannya. Siapa ketiga manusia, ups salah maksudnya makhluk halus di hadapannya ini? "Selamat malam" ucap mereka bersamaan. "Ma-malam, bapack-bapack cari siapa ya?" "Cari manusia bernama Rara, Riri dan Rere. Benarkah ini rumahnya?" "Betul sekali. Apakah kalian dari anggota give away? Wah, saya mau dapet mobil mewah dong? Atau duid seratus juta" "Kita gak salah men, dia beneran yang kita maksud. Bener kata raja Jin, udah cantik, lucu dan uhhh sexy men" bisik salah satunya di akhir kalimat. "Hus, lo udah jadi setan masih aja mesum. Otak lo gue puterin ke mesin cuci mau?" "Anceman lo ngeri kaya akun lambe!" Rara masih menunggu jawaban mereka, bahkan jika saja ada yang memotret wajahnya pasti ia sangat malu sekali, sebab wajahnya terlihat seperti orang bodoh. "RARA, NAMA LO RARA KAN? TANPA BERBASA BASI LAGI, GUE MAU KENALIN DIRI. GUE GUNDU, LO BISA PANGGIL GUE GUGUN" "GUE ASEP, LO BISA PANGGIL SAYANG KALAU MAU HEHE" Rara bergidik ngeri. "GUE... GUE SIAPA?" "NAMA LO OPAL," ucap Gundu dan Asep bersamaan. "Oh iya hehe, makasih udah ingetin. Kadang gue lupa, karna yang slalu gue inget adalah beban saat kita semua masih idup" Mendengar kalimat akhir dari Opal membuat mata Rara melotot terkejut, otaknya mulai bekerja bergotong royong untuk membangun sebuah koneksi. Jikalau mereka pernah hidup, lalu sekarang apa? "Lo semua udah modar?" tanya Rara. "YOI. KITA ADALAH PARA SAD GHOST DARI GENERASI SIX. TUJUAN KITA DATANG KEMARI YAITU, MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA SAUDARI RARA, RIRI, DAN RERE UNTUK MENUNTASKAN MASALAH KAMI!" "What? Masalah gue aja banyak, dan lo semua mau nambah masalah gue?" Tuing...tuing.. Para pocong itu loncat-loncat semacam kutu, untuk mendekati Rara. Sontak Rara mundur ketakutan. "Plis gue mau pingsan aja. Ternyata kalian pocong, gue pikir kalian lontong! Bye..." _______ Writer bye; Nanaw✨
Eat Me, Sir!  by park_suhan
5 parts Complete
Seorang pria berusia lima puluhan berteriak di atas paru-parunya. "Keracunan!" ... "Hei, kau sudah dengar itu? Asisten perasa makanan Pak Yogaswara keracunan lagi," bisik seorang pria muda. "Maksudmu asisten perasa Tuan Yogaswara keracunan? Asisten yang baru satu bulan direkrut ini?" seorang wanita ikut bergabung. "Ya, benar." Pria itu mengangguk. "Aah, ya Ampun, sudah aku duga, bekerja dengan beliau tidak akan hidup lama, ck ck ck." Seorang pria berusia akhir empat puluhan menggelengkan kepalanya. "Oy! berita baru! ada rekrutmen untuk jadi asisten makan Tuan Yogaswara!" seorang pria berteriak histeris. "Makan korban! pekerjaan ini benar-benar makan korban." .... "Sudah ada yang mendaftar?" tanya Arsalam. "Pak, Arsal, sepertinya ada desas-desus yang membuat orang-orang tidak mau mendaftar pekerjaan ini," jawab sekretaris Arsalam. "Baru satu hari, naikkan harga gaji yang ditawarkan," kata Arsalam. .... "Eh Lur, ada lowongan pekerjaan. Ini bakal menerima semua kalangan manapun, tapi hanya satu orang saja." "Lowongan kerja apaan? Anak gadisku belum kerja, umurnya sudah dua puluh lima tahun tapi susah banget cari kerjaan," balas Ibu Lur. "Nah, ini pekerjaan bagus untuk anakmu, dia kan kurus kerempeng busung lapar, cocok dapat pekerjaan ini," balas Ibu itu. ... " ... tanggal pendaftaran tidak terbatas sampai ada kandidat yang dipilih, peluang Anda sangat besar dalam pekerjaan ini, ayo! kapan lagi bisa menjadi asisten makanan terhormat untuk Tuan Yogaswara, semua kebutuhan terjamin, pangan, sandang, papanpun terjamin, kami tunggu kehadiran CV Anda secepatnya, terima kasih." "Daftar! Aku daftar sekarang!" ....
BUKAN BEGINI (Repost) by GaluhCahya8
1 part Ongoing
Aku telah melakukan banyak perjalanan dari satu cerita ke cerita lainnya sebagai antagonis. Misiku hanya satu, memastikan tokoh utama perempuan menderita sesuai dengan naskah asli. Satu, kucing putih yang bisa bicara sekaligus penanggung jawab isekai milikku, memberiku banyak bantuan. Mulai dari dunia vampir, petarung sinting, sampai novel picisan. Segalanya kuselesaikan dengan tuntas, sesuai perjanjian dengan Satu. Seharusnya bila tugas terakhirku, misi nomor seratus, selesai maka aku akan dijanjikan boleh hidup sebagai orang berkecukupan, superberuntung, dan jauh dari kesialan apa pun. Seharusnya! SEHARUSNYA! "Mohon maaf, kuota bagi penerima paket untung sudah habis," Satu menginformasikan. Tentu saja aku marah. Rasanya seperti kena scam mentah-mentah. Seratus misi. Bermacam kegiatan sinting. Dedikasi yang tidak terbayarkan. Aku menuntut ganti rugi, tapi Satu berkata bahwa kepala isekai tidak menerima keluhan. "Ya sudah, hidup di sini saja." Gampang sekali Satu bicara. Hidup di sini. Di cerita keseratus. Di sebuah novel picisan CEO sinting. Aku bahkan berani taruhan bahwa penulis tidak melakukan riset sama sekali. Oh itu belum termasuk fakta bahwa aku, si pelaku kejahatan dalam cerita, akan mati di tangan tokoh utama pria karena telah merugikan kekasih impiannya. Aku, bukan orang lain. Bukan Satu si kucing gembul biang kerok. Aku! "Buhuuuu apa kamu nggak bisa mempertimbangkan diriku sebagai asisten rumah tangga?" Apa yang bisa kulakukan? Iya, tepat sekali. Hadapi racun dengan racun. Alias, kubuang harga diri dan lari mencari belas kasih dari Bos Antagonis, Mr. Villain, Big Boss. Inilah yang terbaik, 'kan? Benar, 'kan?
You may also like
Slide 1 of 10
MY CEO ✓  cover
Say Yes?  cover
 Cuman Kebetulan cover
Don't call it love! cover
The Third Person ✔  cover
TOUCHED (End) cover
Kopi & Deadline (On Going) cover
SAD GHOST 6 ✓ cover
Eat Me, Sir!  cover
BUKAN BEGINI (Repost) cover

MY CEO ✓

29 parts Complete

(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Arsenio ceo perusahaan besar dan terkenal wataknya yang tegas, namun tenang menambah kesan tampan pada wajahnya. Menggantikan sang ayah menjadi ceo di perusahaan membuatnya dipertemukan oleh Fellycia karyawan kantor yang bekerja di bagian administrasi, entah dorongan dari mana yang membuatnya menjadikan Fellycia sebagai sekretaris pribadinya. Hari demi hari perasaan cinta mulai tumbuh diantara mereka, bahkan pernah ditolak tetapi itu tidak pernah mengurungkan niatnya untuk menjadikan Fellycia sebagai istri. Akankah berhasil? Atau akan ditolak lagi? Dan akankah kebersamaan mereka akan membawa kebahagiaan yang abadi bila dalam sebuah pernikahan? Atau akan pupus begitu saja? Penasaran dengan kisah mereka selanjutnya, jangan lupa untuk membaca kisah mereka. DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!!