Cerita tentang empat orang sahabat.
Rania adalah yang paling cantik diantara mereka. Selalu menghadirkan semangat baru dalam persahabatan mereka. Biru dengan segalanya yang ia punya, berawal dari kesukaannya pada kopi mengantarkan ia pada dunia barista yang menyenangkan, dengan segala sikap dingin tapi peduli. Galih, manusia cerewet yang selalu bikin mereka kesal sekaligus kangen. Yang terakhir, si ikan paus Oji. Badannya yang sedikit gemuk membuat mereka selalu menjadikan Oji bulan-bulanan untuk di cela. Tapi dasar Oji, ia tidak pernah marah meski hanya lima menit. Itu hebatnya dia.
Mereka selalu ada ketika yang satu membutuhkan. Membagi waktu antara pekerjaan dan sahabat. Mengatur semuanya, agar mereka tetap baik-baik saja. Mereka tidak pernah saling berjanji. Tapi mereka selalu berusaha untuk tetap hidup demi persahabatan mereka. Tapi, hidup tetaplah misteri tetap menjadi rahasia. Hingga satu peristiwa yang akhirnya membuat mereka saling membelakangi.
"Dimana pun kalian, aku tetap berharap kalian baik-baik saja, terutama kau, Biru." Pelan sekali Rania mengatakan kalimat itu, di puncak gunung ketika ia mendaki bersama teman komunitasnya.
Mereka berempat hanya menunggu takdir, kapan akan bersama kembali.
Selamat membaca,
Ranum Senja, 2019
Elliot's partner was his whole world, but after Allan's death, his ghost haunts Elliot's dreams. Everyone tells Elliot to move on, but he isn't sure he can.
*****
It's been a year since the love of Elliot's life, Allan, passed away. Everyone thinks he should have recovered after that much time, but Allan still haunts Elliot every night. He struggles to maintain relationships with his family, and despite a coworkers interest he can't summon up the courage to date. Elliot is living for the past, because to live for the present means he'll have to live with a hole in his heart. But the question Elliot has to face chases him through his monotonous days: is mourning Allan with everything he has truly living?
[[word count: 40,000-50,000 words]]