Selama ini puisi banyak dianggap sebagai mantra gaib yang mendayun hasrat yang katanya hanya dapat lahir dari orang yang tengah mabuk cinta atau bahkan hanya dapat didaki dalam waktu dan ketinggian tertentu atau diselami dengan kedalaman yang katanya lagi tidak ada yang tahu. 'Fajar Yang Diterbitkan Di Kertas' seakan membawa hal-hal yang semula mustahil harus dilalui manusia untuk mendalami hakikat kata menjadi suatu hal lain yang tidak muluk yang barangkali ada di sekitar kita. /fajar yang diterbtikan di kertas/membebaskan putik dari mahkota/menyerahkannya kepada kata-kata//fajar yang diterbitkan di kertas/akan tetap lama tinggal dalam kepala/ Sejak 'Fajar Yang Diterbitkan Di Kertas' setiap pendalaman akan beriman kepada hakikat katanya sendiri bahwa tidak ada tempat di manapun di dunia ini yang benar-benar membawa gagasan, keheningan yang sebenarnya adalah yang lahir dari diri kita sendiri.