Virgi tidak pernah menemukan kerumitan yang paling besar dalam hidupnya, kecuali menerima sang ibu mengidap penyakit kanker yang mematikan. Sebagai anak sulung, Virgi selalu berusaha untuk membuat situasi seakan berjalan dengan baik-baik saja, berusaha untuk menghibur ayahnya yang terlalu sering melamun, dan adiknya, Dava, yang masih berumur empat belas tahun. Lebih jelasnya lagi, sudah hampir tiga tahun terakhir, Virgi merasa sangat berantakan. Sampai pada akhirnya, seorang pria yang membutuhkan paru-paru baru, hadir untuk mengisi kehidupannya. Angga Prayoga. Pria yang selalu membawa tabung oksigen kemanapun ia pergi, satu-satunya pria yang mampu membuat Virgi menyadari, bahwa sesunggunya ia bukanlah peremuan remaja yang lesbi. Walaupun umur mereka terbilang cukup jauh, Virgi tak pernah memikirkan hal tersebut secara berlebihan. Dengan umur Angga yang lima tahun lebih tua darinya, sama sekali tidak mempengaruhi momen-momen kecil yang terlalu indah untuk diungkapkan hanya dengan kata-kata. Mereka hanya saling jatuh cinta, dengan segala kekurangan yang ada. Hanya satu pertanyaannya; kemana takdir kan membawanya dan Angga pergi? *****All Rights Reserved
1 part