Perjalanan cinta tiga fase yang di lalui oleh Artha Timur Warna. ia adalah lelaki sederhana hidup di pelosok desa dengan keluarga yang hidup ala kadarnya. Ia tidak memiliki mimpi , baginya mimpi adalah sebuah sebab akibat. suka menulis surat, akan tetapi surat itu tidak tahu untuk siapa. ia hanya menulis tentang isi hatinya dan meletakan tepat dimana ia berdiri. Surat untuk sang pembaca, tulisnya pada cover surat itu di tulis.
Hingga suatu ketika ia mengenal Dewi Terang Pujangga dari sosial media. Hanya meneruskan sebuah puisi Sujiwo Tejo mengenai Shinta , Timur dan Terang menjadi akrab. Timur kerab melontarkan apa yang menjadi presepsinya mengenai Cinta, perasaan, teman, sampai definisi jodoh.
Tidak di sangka Timur mulai menyukai cara Terang memperlakukannya sebagai manusia, tidak seperti teman yanag lain yang selalu menyebut Timur sebagai bucin semata. Sekarang Timur tahu kemana suratnya akan menuju. untuk Dewi Terang Pujangga, wanita dengan senyum manis dan tahi lalat di hidungnya.
" Aku ingin mencintaimu. Dengan cara, dirimu ingin dicintai." - Timur -
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.