Sebuah cerita pendek. Pak Tua tahu dirinya sengsara. Keluarganya terduduk di rumah menunggu uluran tangan yang membawa uang atau makanan atau harapan. Pak Tua tak bisa hanya mengandalkan plastik-plastik. Ia butuh sesuatu yang bisa buat ia lebih membahagiakan anak dan istrinya. Terlebih membahagiakan perutnya sendiri yang kelaparan.