"Awalan ini hanya sebuah permainan, lalu kenapa di sangkut-paut kan dengan perasaan?"
"Entah, mungkin lo terbawa suasana hati."
"Lo suka sama gua?"
"Engga. Tapi ga tau, nanti malam siapa tau suka."
"Kok, jadi Dilan. Harusnya Milea"
Gavin Mahendra, lelaki yang slalu di puja-puji dengan seluruh perempuan. Gavin tidak perna mau pacaran, karna ia slalu mengigat perkataan ibunya.
Alifa Putri, perempuan dengan setuja cerita yang terpendam. Cantik, kata itu yang slalu terlontarkan di bibir para lelaki.
***
Hanya awal sebuah permainan, lalu menjadi rasa. Namun, tak hanya di situ mereka juga harus terjebak di hubungan yang sudah terasa nyaman.
Yuk di baca!!
Publish: Minggu, 28 Juli 2019
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.