"I wish you had it easier." Dia tertawa hambar dan mengangguk. "I wish i had it easier." Aku menoleh dan menatap siluetnya dari samping. Koko gerejaku, yang senantiasa menyeretku untuk jadi panitia acara anak muda gereja setiap Natal dan Paskah karena rumah kami berseberangan. Yang mendengarkanku setiap aku mengeluh dan menyuruhku membawa masalahku dalam doa. Yang tidur pas khotbah, dan baru segar saat ibadah berakhir dan kami bisa melenggang ke rumah makan babi panggang langganan kami. Yang jatuh cinta pada gadis yang berbeda agama darinya.
1 part