Analogi hidup seperti Rollercoaster. Kadang berjalan dengan tenang, hingga kadang berjalan melewati turunan tajam berkelok. Itu artinya, setiap manusia punya sensasi rollercoaster nya masing masing.
Jangan pernah dengki dengan pencapaian seseorang, karena kita tidak pernah tahu, Turunan setajam apa yang telah ia lalu sebelum nya
⚘⚘⚘⚘
Pernahkah kalian mencoba Rollercoaster?
Ya, wahana yang memacu adrenalin ini sangat tepat di analogikan dengan kisah Nayla dan orang orang di sekitarnya.
Hidup tanpa kasih sayang orang tua kandung sedari kecil sudah jadi hal biasa untuk Nayla. Karena bagi ia, Rahma sudah lebih dari cukup menjadi ibu sekaligus bapak untuk ia dan adik adik nya.
Hingga Allah mempertemukan Nayla dengan Raihan, laki laki malam yang hobi mengabiskan waktu untuk clubing dan balapan liar.
Sungguh, Raihan bukanlah orang yang ingin Nayla temui. Namun,
sekeras apapun usaha Nayla untuk menolak kehadiran Raihan akan sia sia jika Allah memang menggariskan bahwa ini bagian dari perjalanan rollercoaster mereka.
lewat Nayla, Raihan mulai mengenal siapa tuhan nya. Lewat Nayla juga ia tahu bahwa tak semua mutiara bisa bebas di sentuh.
Raihan, kamu laki laki pertama yang berani mencoba menyentuh tangan saya.
Namun terima kasih telah membuat rollercoaster saya berwarna.
- Nayla Adzkia
Nayla, kamu wanita pertama yang berhasil merebut penuh perhatian saya. Dan kamu wanita pertama yang marah ketika saya hanya sekedar ingin menggandeng tangan mu. Disaat sebagian wanita menginginkan genggaman saya. kenapa? saya ingin tahu.
- Raihan Ardhana
Disarankan untuk membaca deskripsi di atas ya guys. Karena deskripsi dibawah merupakan prolog dari Rollercoaster.
Love you all❤
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.