Kita adalah aktor tuhan yang melaksanakan skenario hidup buatannya. La Tazza aku menyebutmu entah arti nama Italia itu mengingatkanku padamu. karena cangkirmu aku menyebutmu La Tazza. Aku selalu mengamatimu dalam sudut pandangku,namun disaat aku ingin mengenalmu hanya suara langkah menjauh disusul bunyi lonceng kafe itu menandakan kau berhasih menjauhiku tak lupa cangkir bekasmu lagi yang menyapaku. Siapakah kamu... dimanakah kamu ... Apa arti dari diammu saat berpapasan denganku... Apakah ada terlintas di nalurumi ingin mengenalku juga atau aku hanya terlihat sebagai ancaman bagimu . Hanya aku dan ambisiku,Egomu dan dunia asingmu. apakah kau tau jiwa juangku terlalu bersemangat merangkulmu demi menikmati kafein itu denganmu. Kita dua orang asing yang ingin bersatu,Tapi mungkin tidak ada aku di penulisan kita buatanmu. Ada rasa ingin mengalahkan dinginnya badai diluar sana tertawa renyah walau hanya beberapa detik denganmu.. Emosimu berubah ketika kau tak bersahabat dan berdekatan dengan kafein itu. Kau menganggap kafein itu candu dan aku menganggapmu canduku. Sampai suatu waktu kau anggap hidup kedatanganku,tapi entah aku tak tau ingin berbuat apa. Hidup dan cerita kita bak cangkir hangat berisikan kopi Pahit rasanya tapi nikmat bila dirasakan dengan hati. Dengan cangkir,karena cangkir,oleh cangkir kisah kita lahir
2 parts