You gave me a reason to keep on breathing.
[Criticalove]
Aruna. Banyak orang yang mengenalnya sebagai gadis periang, cantik, baik, penuh semangat, dan juga pintar. Namun siapa sangka, Aruna yang selalu terlihat baik-baik saja nyatanya punya banyak luka dan rahasia. Mimpinya sederhana, meraih bahagia yang nyata, bukan sandiwara.
Revian Nalendra. Banyak orang yang mengenalnya sebagai lelaki pemalas, bodoh, antipati, penyendiri, dan jangan lupakan fakta terakhir bahwa ia tidak disukai banyak orang. Namun siapa sangka, Revian selalu bermimpi ingin memiliki hidup normal juga bahagia seperti yang lainnya.
Semesta mempertemukan keduanya ketika salah satu diantara mereka ingin mengakhiri hidup yang katanya tidak berharga. Mereka merasa sama. Terlalu banyak luka, menyedihkan, dan tak lagi ada asa.
Apakah mereka akan saling menguatkan untuk tetap berada di dunia yang penuh luka? Berjuang untuk mimpi-mimpi sederhana mereka? Atau mungkin... mengakhiri segalanya adalah jalan keluar yang diberi semesta ketika mereka tak bisa bertahan lebih lama?
[ 1 on #loveyourself]
[ 1 on #mimpi 4-07-21 ]
[Private some chapter and ending. Follow me first for comfortable reading. Thanks!!]
Hah! Dia terlalu sempurna.
Meliriknya saja mungkin aku tak pantas.
Lihatlah! Bahkan senyumnya lebih hangat dari matahari pagi.
Wajah dengan lekuk sempurna itu juga terbingkai rapi.
Mata yang keren, alis keren, bulu mata keren, dahi keren, pipi keren, bibir keren, bahkan lubang hidungnya pun juga sangat keren!
Hah! Pokoknya, semua yang terpahat padanya pasti keren.
Dan aku?
Aku hanyalah keran, keran air tepatnya, bukan keren seperti dia.
Ah! Menyebalkan bukan?
Tapi, bukankah setiap orang berhak untuk mengagumi siapa saja?
Bukankah setiap orang berhak mencintai siapa saja?
Ah iya! Emansipasi. Iya emansipasi!
Baiklah, aku akan maju satu langkah!