every heartbeat is a flower
  • Reads 3,341
  • Votes 807
  • Parts 13
  • Reads 3,341
  • Votes 807
  • Parts 13
Ongoing, First published Jun 30, 2019
Sebut saja mereka sudah melewati jutaan bahkan milyaran tahun cahaya bersama-sama. Tapi tidak peduli seberapa banyak masa yang sudah ia lewati tanpa mengingat satu hal pun, Soonyoung tahu kalau pada akhirnya dia selalu pulang pada Jihoon. 

Sebab meski seribu jenis bunga telah mekar di paru-paru Soonyoung---mendobrak tulang-tulang rusuknya, lalu membawa jantungnya keluar sampai dia mati memuntahkan kelopak mawar layu berlumur darah---perasaan Soonyoung tidak pernah berubah.


Dan kisah mereka juga demikian; abadi.

.

disclaimer: SEVENTEEN adalah boygroup naungan PLEDIS entertainment. saya TIDAK mengambil keuntungan materi apapun dari fanfiksi ini. terima kasih!

.

soonhoon / (14+) / au+ar
fictional (hanahaki) disease. angst.
cheesy (?) boyslove.
All Rights Reserved
Sign up to add every heartbeat is a flower to your library and receive updates
or
#16hanahakibyou
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife  cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.