KULANUWUN

Sinopsis: Satria Pangestu Aji adalah anak berdarah Jawa yang tinggal di Negeri Paman Sam, dia adalah anak yang berumur 14th, cerdik, namun keras kepala adalah karakter yang tertanam di dirinya. Satria sangat suka bermain komputer dan menggambar beberapa animasi di komputernya. Keahliannya tersebut diturunkan dari Bapaknya yang bernama Abdi yang merupakan pelopor Desa Rejosari tanah Jawa yang telah membangkitkan karya seni tradisional Jawa dengan animasi teknologi moderen. Setelah beberapa tahun tinggal di Amerika, Ibunya sadar bahwa anaknya telah jauh dari adab Jawa yang ia inginkan bahkan tidak mengenal beberapa budaya Jawa dan menganggapnya sebagai budaya yang kuno. Budaya bebas yang sudah mendarah daging pada diri Satria telah membuat dia tak memperdulikan asal - usulnya. Hal tersebut menjadi tantangan bagi kedua orangtuanya untuk mendidik anaknya dalam menjalankan amanat luhur yang mengharuskan mereka untuk tidak lupa pada budaya Jawa. Akhirnya, Sang Ibu yang bernama Sinta meminta kepada suaminya untuk segera kembali ke tanah Jawa dengan tujuan menyekolahkan Satria di suatu sekolah yang penuh dengan peraturan adab dan toto kromo yang merupakan tempat Ibu dan Ayahnya dulu mengenyam pendidikan sampai menjadi murid kebanggaan yang dikenal dengan sebutan Murid Master. Sinta hanya menginginkan Satria untuk tidak melupakan budaya luhur Jawa dan menghilangkan sifat keras kepalanya. Sesampainya di Desa Rejosari, Satria dibawa orangtuanya untuk mendaftar di Sekolah Brawijaya I yang sekarang telah beradaptasi menjadi sekolah yang memiliki teknologi yang moderen, Satria pun dibuat takjub dengan karya - karya indah dari murid Master yang terpajang rapih di sekolah tersebut, sekolah tersebut banyak menghasilkan murid-murid yang cerdas dalam akademik dan rohani serta berbakat. Di sinilah keseruan meluruskan akhlak Satria anak nakal yang berasal dari Negeri Paman Sam tersebut di sekolah yang sangat mengutamakan Budaya Toto Kromo masyarakat Jawa dengan sebutan "Kulanuwun".