⚠️SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️
(REPOST)
Tinggal di kost yang dimiliki oleh empat cowok ganteng, rupanya tidak lantas membuat Sabina bahagia, karena setiap hari akan selalu melihat 'pemandangan'.
Interaksinya oleh empat bersaudara itu, malah membuat Sabina banyak makan hati. Apalagi ketika dia semakin jatuh cinta pada Bara, si anak kedua yang paling pendiam dan bermuka datar.
Dari teman kostnya, Sabina juga mengenal Titi, yang mengenalkannya pada Calvin. Hubungan Sabina dan Calvin memang dimulai dengan kurang baik. Namun, itu tidak lantas membuat Calvin berhenti mencintai Sabina.
Disisi lain, Sabina tengah berjuang untuk mendapatkan hati Bara yang pendiam, dan masih terjebak dengan masa lalunya. Meski sulit mengungkapkan apa yang dirasakannya, Bara menunjukkan perasaannya dengan menyelinap di kamar Sabina hampir setiap malam, untuk memeluk perempuan itu sepanjang malam.
Lalu, ketika masa lalu Bara kembali muncul, akankah dia tetap tinggal bersama Sabina, atau kembali ke masa lalunya? Dan apakah Calvin berhasil mendapatkan hati Sabina?
#1 Adult (as per Jan 12, 2020)
#3 Roman (as per Jan 13, 2020)
#1 Romansa (as per Jan 15, 2020)
#1 Humor (as per Jan 15, 2020)
#1 Percintaan (as per January 20, 2020)
#2 Chicklit (as per January 20, 2020)
#1 Bahasa indonesia (as per January 23, 2020)
Copyright® 2019
by Liara
[Season kedua dari : Do you remember your first cup of coffee]
Bahwasanya setelah patah dan hancur lebur bersama kehilangan bertubi-tubi yang ia rasakan di masa lalu, sebuah luka amat besar masih menghuni hatinya.
Medhya sadar bahwa hatinya tak siap menerima lelaki lain hingga ia menolak lamaran Akbarra Hadinata, yang bertahun-tahun menunggunya dengan sabar.
Lalu, bagaimana bisa insiden penolakan itu justru berujung dengan pertemuan yang tidak terduga?
Medhya tidak tahu, ini disebut karma atau kutukan. Yang manapun itu, sama-sama tidak menyenangkan.
Sebab, ketika masa lalu yang menyedihkan itu datang, satu persatu luka Medhya yang telah sembuh kembali berlubang.
Semuanya berantakan.
Pertanyaannya, jika dulu lelaki itu menghancurkannya sedemikian rupa, apakah kali ini ia mampu menebus kesalahannya ; seperti apa yang ia janjikan?
Atau justru, Medhya akan hancur lagi, lebih parah dari empat tahun lalu?
"Sudah cukup main-mainnya. Sekarang, saatnya kamu kembali denganku, Zaline."
Sialnya, Medhya masih berdebar-debar ketika menatap matanya yang kebiruan.
Hati Medhya masih mendamba lelaki itu dengan sangat.
Petaka.
Benar-benar petaka.
❗Warning : bab 57-60 sudah dihapus. Bisa dibaca di karyakarsa jika berkenan. Terimakasih 🙏