Lara? Tidak pernah ku definisakan apa itu lara. Jika kau sebut itu musibah, kau hanya merasakan sakit yang tak berdarah, jika kau definisikan anugerah? kau merasakan sesak, pedih yang membara didalam jiwa dan raga. Jika kau tanya sang pujangga, mereka tak tahu apa, letupan cinta itu sedang berapi-api didalam diri mereka. Lara, hanya bagian kecil didalam diri. Mereka memadu kasih, tanpa memikir lara. Lihat Lara hanyalah aksara, yang menjelma rasa pada diri manusia.
Hanya kata yang tak bermakna,
Hanya curahan lara yang terasa,
Bukan
Permata,
Emas,
Maupun berlian..
Bahkan bintang-bintang di angkasa..
aku hanya sebuah lentera, penggugur lara..
Kami berdua hanyalah manusia biasa, pendosa yang tidak punya pilihan selain bertahan dengan harapan kebahagiaan..
Ini adalah kisah hidup, yang sulit untuk difahami semua orang..
CERITA DEWASA 21+