"Si cantik ini Ziv, pacar baru Reskal."
Ziv niatnya pengen kirim voice note ke grup chat Cadudasa Journalism Club 25, untuk menyanggupi tugas baru, tapi ada cowok yang tiba-tiba ngaku sebagai pacarnya. Parahnya, ibu jari Ziv masih mencet tombol rekam. Parahnya lagi, ada yang nyebarin rekaman itu ke grup lain sampai tersebar ke penjuru sekolah.
Seolah belum puas, tugas dari CJC 25 membuat Ziv terpaksa masuk ke lingkaran kehidupan Reskal, cowok poluper nan idola para cewek-cewek. Dia pengen nyerah, tapi ada alasan kuat kenapa dia harus bertahan di CJC 25.
Bisakah Ziv menyelesaikan tugasnya sekaligus klarifikasi jika dia bukan pacar Reskal? Demi Tuhan, dia nggak suka dianggap sebagai pacar Reskal, meski cowok itu ganteng!
Cover by dt.art1_
Lintang telah memilih jodohnya sejak dini. Di ulang tahunnya yang kesembilan tahun, Lintang mengarahkan telunjuknya pada sosok Sadam Aisena Salim. Dan di hari itu pula kehidupan Sadam berubah total.
"Ma, Pa, Lintang mau menikah dengan dia!"
Sadam terdiam di tempatnya. Menatap anak sembilan tahun itu dengan tatapan horror. Tawa juga tepuk tangan keluarga besar justru semakin mengurung Sadam dalam ketakutan. Guyonan kedua keluarga besar membuat Sadam terasa semakin tercekik.
Hingga di usianya yang sudah cukup umur, Sadam memilih untuk melarikan diri ke luar negeri. Menghilang dan melupakan kehadiran mimpi buruk yang selalu menghantunya dalam wujud anak kecil dengan gigi ompong.
Sejauh apapun ia berlalu, guyonan aneh itu terus menghantuinya. Sampai Sadam memutuskan untuk kembali. Ia bertekad untuk mengakhiri semua mimpi buruknya. ia harus mengakhiri guyonan keluarganya yang tak berhenti meskipun itu sudah berlalu bertahun-tahun lamanya.
Namun ada yang aneh, ketika Sadam ingin berhadapan dengan mimpi buruknya ia justru bertemu dengan seorang bidadari?
"Siapa?"
"Ini saya Sadam. Calon suamimu."
"Ah... anak cengeng itu?"
"Huh? Anak ... cengeng?"
Untuk kedua kalinya, Sadam dibuat tak berkutik oleh Lintang Biru. Namun kali ini kenapa rasanya ada yang aneh? Seharusnya tidak seperti ini!