[Follow dulu kalo mau baca, ga kecewa kok]
* * *
Tentang logika yang tercipta dengan hasrat dan rasa.
Tentang perubahan tak terduga setelah 15 tahun di dunia.
Tentang wanita tahan banting yang tak pernah bisa tenang kala hidupnya menyimpang.
Dan tentang hal tak kasat mata yang haus akan derita, rasa, kasih sayang dan cinta.
Juga tentang dua sosok aneh yang tidak bisa dilihat Nana dan misteri untuknya ketika kedua orangtua Nana pergi meninggalkan Nana untuk selamanya. Pasalnya, hanya sosok-sosok itu yang tidak bisa dilihat oleh Nana. Tidak seperti sosok-sosok lainnya yang selalu datang kepada Nana karena ingin menyerangnya agar ia mati, atau ingin meminta pertolongannya untuk hal yang belum terselesaikan.
Lagi, ini juga tentang dunia yang berbeda. Tentang Kerajaan Bulan dan Kerajaan Bintang, dimana kerajaan yang berbeda itu memiliki dua sisi yang berbeda pula. Meskipun mereka tidak bisa dipersatukan, tetapi takdir masih membuatnya beriringan.
"Hanya keturunan terpilih yang dapat menyatukan tanpa memecah belah keadaan satu pihak yang bertolak belakang." Begitulah kata kertas tua yang sebelumnya diberikan oleh Momnya Nana sebelum kecelakaan itu terjadi.
Apakah bisa bersatu? Siapakah orang terpilih yang dimaksud kertas tua itu?
Apa maksudnya Kerajaan Bulan dan Kerajaan Bintang yang kertas tua itu tuliskan?
* * *
⚠ Hay! Terimakasih sudah mampir.
Untuk kalian, tolong hargai sebuah kata yang tertera oleh pencipta. Kata yang ditulis dengan rasa dan logika.
Pencipta hanya menjadikan cerita untuk dibaca sang peminat tulisan, bukan untuk para copy paste cerita dengan tanpa perizinan.
Selamat menikmati tulisan-tulisan, para pejuang kehidupan😊
INTINYA INI IMAJINASI GW!
GAUSAH COPY PASTE! 😤
BAY!
* * *
Bahasa yang digunakan cerita ini menggunakan bahasa sehari-hari. Jadi, jika tidak berkenan dihati mohon maafkan penulis amatir ini :)
-N-
hidupFana
Hal yang pernah Rafa sesali dalam hidupnya, yaitu menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah menganggapnya ada.
Dibenci, dihina dan disakiti baik fisik dan batinnya, seakan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi remaja yang berusia 17 tahun itu.
Memangnya apa salahnya?
Dia hanyalah, seorang anak yang ingin merasakan keluarga yang sesungguhnya. Bahkan demi mendapatkan hal itu, dia mengabaikan perasaaannya sendiri dan bahkan menjadi orang jahat. Sehingga membuatnya semakin dibenci.
Rafa menyesal. Menyesal pernah berharap agar suatu hari mereka bisa melihat dirinya sebagai saudara dan seorang anak.