Bodoh! Itu adalah kata yang pas untuk seorang Aleta Quenby Lovata. Gadis berumur 17 tahun ini begitu antusias jika mendengar nama Ares Gio Deandra disebutkan. Aleta si gadis cupu yang sederhana punya banyak keberanian untuk menyukai ketua osis SMA Tunas Bangsa si dingin Ares.
Kelakuan dingin dan kasar yang Ares beri tidak membuat Aleta menyerah untuk mendapatkan Ares, tatapan tajam serta datar milik Ares pun tak ia perdulikan. Tak dihargai, tak dianggap dan selalu dilupakan, Itulah yang Aleta dapatkan selama menyukai Ares. Bahkan kedua sahabatnya sudah terlalu malas untuk menasehatinya.
Hingga kesabaran Aleta habis, saat kata kata Ares berhasil melukai hatinya yang terdalam, saat itulah ia menyerah, saat itulah ia memutuskan untuk berhenti, dan saat itulah ia mencoba melupakan laki laki yang bernama Ares Gio Deandra dari hidupnya.
Tapi kenapa? Disaat Aleta ingin pergi, kenapa malah Ares yang mencoba mengejarnya, disaat dia ingin melupakan, kenapa Ares datang dengan senyum manisnya, disaat ia menyerah kenapa Ares datang membawa sebuah harapan untuknya.
Ini tidak adil, kenapa Aleta terlalu lemah dengan sosok Ares, Kenapa Aleta terlalu mencintainya.
"Aleta pergi bukan karna ingin, tapi keberadaan Aleta pun gak dianggap"
Thank you buat yang udah mau mampir. 😅😅😄😍😘. Story by: LavidaBS_28
Sebuah fenomena tentunya, gravitasi memiliki sebuah arti yang terjadi antara dua benda dengan massa. Gravitasi ini selalu menarik benda-benda ke arah satu sama lain. Semakin besar massa benda, semakin kuat pula gaya gravitasinya. Begitu pula dengan Aksa, ia memiliki paras bak dewa yunani. Semua orang akan selalu terkesima dengannya dan tertarik oleh sebuah magnet besar yang disebut, gravitasi.
Aksa sang dewa gravitasi itu. Kesempurnaan selalu melekat pada dirinya, tak jarang semua orang rela jatuh ke gravitasinya.
" Gue harap, gue ga kenal lo Sa " ucap Beby dengan mata yang berkaca-kaca dan sebuah kalimat menyakitkan.