"Jevan please! don't touch!." Arvi menodongkan pisau tepat dihadapan Jevan. Berjalan mundur untuk menghindari tangkapan Jevan yang mencoba mengurungkan niat arvi untuk melukai dirinya.
"Oke oke, gue mundur vi, tapi please lo jangan coba-coba buat ngelukain diri lo lagi." Balas Jevan mencoba menjauhkan dirinya dari Arvi.
"Gue ngga bisa Jev!! Lo ngga pernah tau apa yang selama ini gue rasain selama gue hidup. Lo tau seberapa banyak tentang gue? Lo ngga tau apa apa tentang gue, jadi please lo jangan ikut campur dan gue minta lo pergi dari sini!!." Bentak arvi dengan isak tangisnya.
Jevan yang mendengar bentakan Arvi pun panik, apakah Jevan harus tetap menghentikan perbuatan Arvi atau meninggalkanya sendirian dan membiarkanya tetap melukai dirinya sendiri. Jevan memang tidak mengetahui apapun tentang Arvi, tapi perbuatan Arvi yang begitu berbahaya tidak bisa Jevan biarkan begitu saja.
"Kalo itu mau lo, oke gue pergi dari sini tapi lo janji ngga akan ngelakuin perbuatan kotor lo tadi..." Perlahan Jevan mulai meninggalkan tempat itu, meninggalkan Arvi yang tetap melakukan hal bodoh itu tanpa sepengetahuan Jevan.
Ok guyss, ini cerita kedua aku semoga kalian sukakk yaa😊😊
Ayo baca terus dan ikutin terus cerita ini, jangan lupa vote dan komen yaa😉
maafkan bila cerita nya masih agak berantakan, follow juga akunku yg ini yaa..
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan