"Kau milikku, Elsa." Bisiknya tepat di wajahku. Bibir tebalnya begitu menggoda di hadapanku. Bahkan deru nafasnya membuatku basah di bawah sana. Aku tak mengenalnya namun aku merasa mempunyai ikatan kuat dengannya. Tiba-tiba kedua tangannya menangkup wajahku dan bibir tebal itu kini melumat bibirku. Rasanya berjuta kupu-kupu berterbangan di perutku. Kedua tanganku kini sudah melingkar di lehernya. Bibirnya terasa amat manis. Seperti candu untukku. Aku memang gila berciuman dengan orang asing. tapi Bibirnya yang membuatku luluh dan bahkan mampu menyengatkan aliran listrik yang tak ku mengerti. Wajahnya menjauh. Nafas kami terengah-engah sebelum mengatakan sesuatu dia tersenyum manis. Ralat sangat manis hingga lututku terasa melemas. "Kau miliku seutuhnya. Dan aku membenci penolakan." Copyright © 2015 by Febi