Perkenalkan, aku adalah seorang yang sangat ahli dalam kata penantian, mereka yang ku sebut sahabat acapkali menganggapku adalah seorang yang bodoh, lemah karena aku sangat senang berteman dengan luka, bersahabat dengan sepi hingga aku menjadi asing pada diriku yang dulu. Sejujurnya aku tak terlalu mendengarkan perkataan mereka, watakku yang memang sedikit keras kepala membuatku sulit untuk menerima pendapat terutama masalah cinta. Iya, ku akui itu. Begitu banyak kalimat dari halus hingga kasar yang ku dengar, semuanya menyudutkan rasaku, mungkin memang benar yang mereka katakan tapi tak bisakah mereka hanya mendukung dan menemaniku menyembuhkan luka saja? Mengapa menyuruhku menghapus semua? Tak tahu kah mereka?, Bahwa cinta ini begitu berharga untukku, cinta ini adalah cinta pertamaku, haruskah aku menyerah dengan mudah?. Aku tak membutuhkan jawaban mereka sejak hatiku terus berkata bahwa aku hanya ingin dia. Dan aku, Inata Lila Amanda.
"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya.
Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut.
Hanya khayalan semata!