Twilight in a Forgotten Era
26 parts Ongoing Shanghai, tahun 1921. Di tengah gejolak politik dan kebangkitan nasionalisme, seorang lelaki pendiam bernama Juanda, penulis puisi dan pemilik toko buku kecil, hidup dalam dunia yang ia ciptakan sendiri sunyi, rapi, dan tanpa suara. Hingga pada suatu senja, beliau bertemu dengan Derwana, pria aristokrat berpakaian serba putih, yang berdiri di depan danau dengan mata seolah menyimpan seluruh kepedihan dunia.
Pertemuan itu menjadi awal dari perjalanan batin yang sunyi tapi dalam. Derwana bukan hanya menyembunyikan nama aslinya, tapi juga identitas dan rahasia besar yang bisa mengguncang stabilitas keluarga penguasa. Sementara Juanda yang awalnya hanya ingin mengabadikan Derwana dalam bait puisi justru terjebak dalam rasa yang tak ia kenal rindu yang tak bisa dimiliki.
"Aku tidak tahu apakah kamu datang sebagai takdir atau hukuman, tapi sejak kita bertemu... aku tak pernah berdoa agar pertemuan ini berakhir."
Di antara helaian senja yang merona, terdapat sepotong kisah yang lahir di tepian danau sunyi. Di sanalah, di mana langit membisikkan rahasia keemasan dan angin menari di antara dedaunan, dua jiwa bertemu dalam bisikan takdir.
Juanda, pemuda yang mencari jawaban lewat riak air dan doa yang tulus, merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar kehidupan biasa. Di setiap langkahnya, beliau mendengar alunan lembut, seolah seruan dari langit yang mengajaknya menggapai makna cinta sejati. Setiap hari, beliau datang ke danau tempat di mana hati tersingkap dan rahasia alam terungkap tanpa menyangka bahwa suatu hari, di balik kebisuan senja, ia akan menemukan seorang yang kelak mengubah seluruh isi semestanya.