Jingga percaya adanya keajaiban setelah bertemu Sekala, seorang pelayan coffeeshop yang menyukai puisi. Bersama Sekala, membuat Jingga tahu, bahwa walaupun banyak yang meremehkan mimpinya, Jingga bisa menggapainya dengan hanya Sekala di sisinya. Lambat laun, Jingga selalu mengandalkan Sekala dalam hidupnya. Seperti angin yang membawa Dandelion, kemanapun dan kapanpun.