Dosen | Han Seungwoo
  • Reads 449,777
  • Votes 47,051
  • Parts 71
  • Reads 449,777
  • Votes 47,051
  • Parts 71
Complete, First published Jul 09, 2019
"Papa!" Dongpyo lari ke-

"Loh Pak Seungwoo?"

"Kok anak saya bisa di kamu? Kamu mau nyulik anak saya?" Pak Seungwoo langsung gendong dongpyo terus ngecek-ngecekin takut kalo gue apa-apain.

"Enak aja! Lagain bapak siapa suruh anaknya ditinggal. Masih untung ketemu sama saya!" 

Tentang gue dan kebetulan-kebetulan yang selalu tentang pak Seungwoo, dosen gue.




Start : 09.07.2019
End : 24. 05. 2020

©ridisaxf, 2019
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Dosen | Han Seungwoo to your library and receive updates
or
#35x1
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
PERFECT HUSBAND [END] cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Bapak Dosen II Han Seungwoo  cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
Little Wife cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.