Alya tidak pernah berpikir akan meninggalkan Rudi, karena baginya dia adalah segalanya. He is felt like a home. Di balik relung hatinya yang paling dalam, dia adalah kekasih yang paling manis, paling peduli dan selalu melindunginya. Alya benar-benar mencintainya, pun Rudi mencintai Alya. Dan bagi mereka sepertinya tidak ada yang dapat menghancurkan hubungan mereka. Tetapi, semua orang pernah melakukan kesalahan; walaupun bibir saling berucap beribu kata-kata, tak seorang pun tahu apa yang tersembunyi di balik pikiran mereka. Dan pada akhirnya, Alya menyadari bahwa tidak ada yang benar-benar mencintainya ataupun melindunginya, dan hubungan mereka yang tampaknya tidak bisa dihancurkan pun memiliki kekurangan. Hanya dengan satu kalimat sederhana, semuanya hancur dan hubungan mereka tidak bisa diselamatkan. Alya mencintai Rudi, Rudi pun sangat mencintai Alya walaupun sulit untuk menunjukkannya. Meskipun mereka percaya perbedaan di antara keduanya tidak akan menghancurkan hubungan mereka, tapi tampaknya tidak berhasil. Alya pergi meninggalkan Rudi dengan hati yang hancur. Dan kali ini dia tidak akan pernah bisa memperbaiki hubungan mereka. Tetapi tetap saja, setiap kali dia melihat wajahnya di antara kerumunan orang, sebelas kata inilah yang membuatnya terus mengenangnya. Itulah alasan mengapa dia jatuh cinta padanya. Dan pada setiap kata itu muncul kilas balik yang terkenang dalam benaknya selamanya, sekalipun dia dan Rudi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. @dee_nurq