Navisya yang biasa di panggil visya sudah sangat bosan pada kedua temannya yang sering kali sehabis sekolah ikut pulang bersamanya. Hanya untuk mejeng depan para kaum adam yang ada di pondok sebelah rumahnya. Pondok itu bukanlah milik abi Visya, tetapi itu milik dari adik umi Visya. Abi Visya hanya memilik pengajian anak anak kecil yang datang hanya malam hari. Itu lah sebab nya di sebut pengajian kalong. Sekali membuka gorden ruang tengah rumah Visya, sudah langsung menampilkan para boys yang sedang beraktifitas, seperti ingin mengaji, ingin mandi, masak, atau pun lain nya. Itu hal yang sudah lumrah bagi Visya, tapu bagi ke dua temannya itu adalah rezeqi nomplok yang tidak boleh di buang sia sia.
mau tau kelanjutannya? ikuti terus kisah nya sampai tamat. 😘😘 jangan lupa juga untuk vote nya ok!!!...
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.