RATU (TAMAT)
  • Membaca 656,027
  • Suara 59,054
  • Bagian 50
  • Membaca 656,027
  • Suara 59,054
  • Bagian 50
Sedang dalam proses, Awal publikasi Jul 09, 2019
Ratu Kenarya terkenal karena berhasil membuat sebagian anak cowok meneguk ludah. Bukan oleh wajahnya yang cantik dan bibirnya yang merah alami. Melainkan sikap pongahnya begitu tengah menolak anak-anak cowok yang menembaknya terdengar cukup menyakitkan.

Terlahir dengan nama terpandang juga kekayaannya. Membuat Ratu memilih untuk menolak berpacaran dengan siapapun. Bahkan semua cowok yang nekat menembaknya selalu Ratu campakkan begitu saja.

Ibarat mawar berduri. Ratu tidak suka dirinya bersentuhan dengan laki-laki. Namun, ada satu kejadian yang membuat Ratu memilih untuk berpacaran.

Bertemu, Keenan Samudera.

~

"Keenan, gimana kalo kita jadian aja sekarang?" meski Ratu adalah cewek paling cantik di sekolahnya. Keenan selalu bisa menolak pesona cewek itu.

"Gue gak mau." balas Keenan lalu meninggalkan Ratu dengan mulut yang terbuka saking terkejutnya.

Ratu, cewek yang selalu menolak laki-laki yang menembaknya, kini merasakan hal itu menjadi bumerang bagi dirinya.

~
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar isi
Daftar untuk menambahkan RATU (TAMAT) ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
or
#96ceritasma
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
MAHESA cover
 ARGALA cover
Argavanil cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
ERLAN PANDU WINATA cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
CAMELIA [END] cover
VANILA ANASTASIA [ REVISI ] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover

MAHESA

48 Bagian Sedang dalam proses

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan