Story cover for Surat Sikumbang Untuk Tanjung by MariSa538
Surat Sikumbang Untuk Tanjung
  • WpView
    Reads 183
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 183
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 6
Complete, First published Jul 09, 2019
"Banyu dan Bayu, mereka adalah anak-anakku...anak-anakmu adalah dunia yang kau cintai. Kau meninggalkan kami demi dunia yang sementara ini. Aku Rindu, disini...masih merindukanmu dengan rasa sakit seorang diri dan aku membenci malam-malam yang dihiasi oleh sang Bulan, karena dirimu"... (Istrimu, RINDU TANJUNG)

" Maafkan aku Rin, impian ku lebih besar daripada kamu, aku ingin mengelilingi dunia ini. Asal kamu tau dunia ini luas Rindu, lebih luas daripada kamu yang berada di sekitarku. Aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai dunia yang ingin kukunjungi. Aku menyayangimu dengan seluruh pikiran yang kumiliki tapi hatiku lebih menyayangi bumi dan seisinya. Lupakan semua kenangan kita, anggap saja aku salah satu dunia kelammu yang harus kau lupakan dan kau buang...Lupakanlah aku"...(Suamimu, BULAN SIKUMBANG)

Lukisan-lukisanku tidak lagi bermakna, aku hanya ingin kembali ke pangkuan Allah, dengan senyuman. Aku hanya ingin rinduku jatuh kepada Ilahi. Dan membawa malaikat-malaikat kecil tanpa penderitaan.
All Rights Reserved
Sign up to add Surat Sikumbang Untuk Tanjung to your library and receive updates
or
#23asisten
Content Guidelines
You may also like
Langkah (By Auzizahirah) by Auzizahira
39 parts Complete
"Aku kehilangan semuanya dalam satu malam, tanpa memberikanku sedikit waktu untuk berpamitan." Ayesha, gadis yang baru saja tersadar dari koma setelah dua tahun terbaring bak putri dalam dongeng di brangkar rumah sakit. Belum usai dengan luka ditinggal cinta pertamanya, Ayesha kehilangan sang bunda yang selalu menjadi rumah, saat tersadar dari mimpinya ia juga harus menerima kenyataan bahwa sang kakak yang selalu menjadi perisainya juga pergi untuk selama lamanya. "Pada dasarnya malam itu gelap tanpa kehadiran rembulan. Dan hidupku seperti langit saat ini yang kehilangan rembulan. Aku akan Kembali mencari rembulanku." ~Ayesha Kynaaz Syahida Adiputra~ "Kamu tau? Rembulan tidak bisa bersinar tanpa matahari. Sejauh apapun kamu mencari bulan tetap tidak dapat ditemukan, karna bulan itu adalah kamu. Yang membutuhkan cahaya mentari untuk kembali bersinar menerangi langit malam." ~Muhammad Ilham Al-Kahfi~ "Rembulan tidak pernah hilang dari langit. dia hanya bersembunyi di tengah gelapnya malam." Tanpa gadis itu sadari, bahwa takdir menuntunnya pada sebuah misteri yang selama ini keluarganya sembunyikan darinya. Misteri dibalik kepemilikan mata biru yang melekat padanya. Bukan tanpa alasan, tapi demi mencari aman. __________________ Bismillahirahmanirrahim... Ini cerita karangan saya dan hasil pemikiran sendiri. Kalau ada kesamaan Tokoh atau alur, mohon dimaafkan. Sekedar melanjutkan hobi yang sempat tertunda, hehe selamat membaca, terimakasih...
My Eternal Moon [ End ✔️] by cweetcobeyi
38 parts Complete
Wulan mendekat, penasaran. Bintang mengeluarkan sebuah gelang anyaman dari kantong celananya. "Ini buat kamu. Supaya kita selalu jadi sahabat selamanya." Wulan tertegun sejenak, lalu tersenyum. "Sahabat selamanya?" Bintang mengangguk yakin. _________________________________ _________________________________ "Kehilangan mengajarkanku arti kehadiran. Tapi kehadiran yang tak pernah pergi, mengajarkanku arti pulang. Dan pada akhirnya, bukan tentang siapa yang kembali-melainkan siapa yang sejak awal tak pernah benar-benar pergi." __________________________________________________________________ "Lucu ya? Saat akhirnya kupikir aku bisa bernapas lega, dunia malah menertawakan aku. Seolah berkata, 'Jangan senang dulu, aku belum selesai menghancurkanmu.'" - Wulan Salsabila. __________________________________________________________________ "Orang yang paling keras kepala bukan orang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain. Tapi dia yang tahu dirinya hancur, tahu dirinya butuh bantuan, tapi tetap saja milih buat menyimpan semuanya sendiri." -Raka Aditya. __________________________________________________________________ "Lan, kalau aku adalah bintang indahmu, maka kamu adalah bulanku-seseorang yang memberiku cahaya bahkan di malam-malam tergelap. Kamu adalah ketenangan, kehangatan, kehadiran yang membuat segalanya terasa aman dan indah. Bahkan ketika bintang-bintang mulai redup, bulan tetap bertahan, bersinar dengan tenang. Jadi, jika kamu memanggilku bintang indahmu, maka aku akan memanggilmu bulan abadiku-seseorang yang tetap tinggal, seseorang yang selalu bersinar di langitku." -Bintang Pradipta. __________________________________________________________________ "Dari janji persahabatan di bawah pohon rindang SD, hingga langkah-langkah berat di SMA-kapan persahabatan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit?" PERHATIAN‼️ Cerita ini murni ide author tanpa menjiplak karya siapapun enjoy~♡
Luka dan Pilihan by Nurulwahidayah
39 parts Complete
ini kisah ku, yang sedang berada di tengah luka masa lalu dan pilihan di hadapan. Haruskah aku memilih orang yang sangat aku cintai di masa lalu, atau tetap stay bersama dia yang mampu menyembuhkan luka ku. "Matahari yang mencintai bumi walau jaraknya sangat jauh, mengapa bumi lebih memilih bulan yang hanya tampak depannya saja" 🌏 Muhammad Andre Setiawan 🌏 "Istiqlal saja mampu berhadapan dengan Katedral, walaupun ia tahu bahwa sampai kapanpun ia tidak akan pernah bisa menemukan imam didalam diri Katedral" 🌸 Nurul Wahidayah 🌸 "Datang dan pergi memang biasa, yang tidak biasa adalah datang tanpa salam pergi tanpa penjelasan" 🐰 Ulfatul Khairiyah🐰 "GORESAN LUKA TERSIMPAN DIPELUPUK MATA, KAPAN SAJA BISA MENETES LEBIH LAMA, TANPA KITA DUGA SEBELUMNYA" 🌻 Syifa Azkia 🌻 "Tangis dan tawa, aku hanya ingin melihat mu tertawa tanpa menangis, walaupun nyawa menjadi taruhannya" 🌌 Chaerul Anwar 🌌 "Terkadang rasa membenci itu akan dapat membuat mu terlihat baik baik saja" 🦊 Raldo Danendra 🦊 "Hidup tidak selamanya untuk pacar, rival, dan cinta. Aku tidak pernah percaya dengan yang namanya takdir." 🥀Raudah🥀 "Akan kah aku mampu mengubah Katedral menjadi Istiqlal" 🌆 Zinko Alexander 🌆 . . . . . . . . . . . . . . . . . . "Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir"✨✨ "Kuharap kamu mampu bertahan walau itu menyakitkan"✨✨ "Maaf telah mengecewakan dirimu"✨✨ 🌏 🌸 🌌 🌻 🐰 🦊 🌆 🥀
You may also like
Slide 1 of 10
Langkah (By Auzizahirah) cover
Bad Boy Vs Cool Girl [END] cover
Bad boy is a good boy for me [END] cover
My Eternal Moon [ End ✔️] cover
Cerita Rein (SUDAH TERBIT) cover
Luka dan Pilihan cover
I Told the Moon about You  cover
Pelangi untuk Hujan(on going)  cover
Daisy cover
GARIS TAKDIR  cover

Langkah (By Auzizahirah)

39 parts Complete

"Aku kehilangan semuanya dalam satu malam, tanpa memberikanku sedikit waktu untuk berpamitan." Ayesha, gadis yang baru saja tersadar dari koma setelah dua tahun terbaring bak putri dalam dongeng di brangkar rumah sakit. Belum usai dengan luka ditinggal cinta pertamanya, Ayesha kehilangan sang bunda yang selalu menjadi rumah, saat tersadar dari mimpinya ia juga harus menerima kenyataan bahwa sang kakak yang selalu menjadi perisainya juga pergi untuk selama lamanya. "Pada dasarnya malam itu gelap tanpa kehadiran rembulan. Dan hidupku seperti langit saat ini yang kehilangan rembulan. Aku akan Kembali mencari rembulanku." ~Ayesha Kynaaz Syahida Adiputra~ "Kamu tau? Rembulan tidak bisa bersinar tanpa matahari. Sejauh apapun kamu mencari bulan tetap tidak dapat ditemukan, karna bulan itu adalah kamu. Yang membutuhkan cahaya mentari untuk kembali bersinar menerangi langit malam." ~Muhammad Ilham Al-Kahfi~ "Rembulan tidak pernah hilang dari langit. dia hanya bersembunyi di tengah gelapnya malam." Tanpa gadis itu sadari, bahwa takdir menuntunnya pada sebuah misteri yang selama ini keluarganya sembunyikan darinya. Misteri dibalik kepemilikan mata biru yang melekat padanya. Bukan tanpa alasan, tapi demi mencari aman. __________________ Bismillahirahmanirrahim... Ini cerita karangan saya dan hasil pemikiran sendiri. Kalau ada kesamaan Tokoh atau alur, mohon dimaafkan. Sekedar melanjutkan hobi yang sempat tertunda, hehe selamat membaca, terimakasih...