Soulmate
  • Reads 6,102
  • Votes 907
  • Parts 39
  • Reads 6,102
  • Votes 907
  • Parts 39
Complete, First published Jul 10, 2019
Lala terjebak friendzone dengan Julian, sahabat sekaligus tetangga rumahnya. Lala yang tidak seberani itu untuk mengungkapkan, malah sering menjadi perantara untuk Julian berkenalan dengan teman-temannya yang menyimpan rasa pada cowok itu.

Kemudian di tengah jenuh dan sakit hatinya, Lala dipertemukan dengan Adam. Cowok menyebalkan yang hobi membual, tapi berhasil membuat Lala merasa berharga.

Duh, kayaknya Lala sudah tertular virus tidak jelas dari Adam!



Soulmate
(n) a person ideally suited to another as a close friend or romantic partner

by pantoneshin
2019

First Publish : 10 Juli 2019
End : 27 Mei 2020
All Rights Reserved
Sign up to add Soulmate to your library and receive updates
or
#223produce101
Content Guidelines
You may also like
Let's see how it End by nambyull
1 part Ongoing
Arvino #02 [21+] Bibirku mencium kasar lehernya, memberikan tanda kemerahan di sana, memastikan bahwa besok pagi wanita itu tidak akan bisa ke mana-mana karena tanda itu bisa saja merusak citra baiknya. Dia menggeram, meremas bahuku dengan kuat ketika aku kembali menekan tubuhnya padaku. "Helios tunggu...." Suaranya tertahan. Ciumanku naik menuju rahangnya, telinganya, pipinya... dan berakhir di sudut bibirnya. "Jangan munafik. Bukankah kau yang menginginkan hal ini?" bisiku sarkastis lantas mencium bibirnya... rakus, mendesak, dan begitu menguasai... sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk menolak. Aku meracuninya. Tanganku berlarian menuju punggungnya, menarik kaitan gaun tidur tipis yang dia kenakan untuk menggodaku dan melepaskannya. "Helios!" Dia mendorongku, berusaha mempertahankan kewarasannya. Meski begitu, mulutku masih mempermainkannya, menggigit pelan daun bibirnya, menggoda mulutnya dengan lidahku dan mengecupnya begitu dalam. Tidak memberikan cela untuk melarikan diri. Air mata tiba-tiba mengalir di pipinya. Dia terisak, membuatku lengah lalu... Plak-dia menarik diri, menamparku dengan begitu kuat, kemudian membuat jarak besar diantara kami berdua. "Brengsek!" Aku memegangi wajahku yang terasa panas dengan ekspresi kebas, akal sehat seperti mendesak kembali ke dalam kepalaku. "Aku tidak pernah setuju untuk kau sentuh!" Wajah terluka wanita itu menusukku. "Benarkah?" Aku tersenyum sinis. "Lalu kenapa kau tetap menyetujui pernikahan ini meski aku sudah memintamu menolaknya." Dia diam, dan aku tidak membutuhkan pembenaran apapun lagi. Wanita itu hanya ingin mengikatku. Dia sama liciknya dengan ayahnya yang ingin mengikatku dengan perusahaan mereka. Menundukanku karena tahu aku sama sekali tidak berdaya. "Kau adalah milikku." Desisiku penuh amarah. "Dan aku berhak menyentuhmu ratusan, ribuan kali... sampai kau menyesali pernikahan ini sama sepertiku, Sirenna Arvino." "Aku akan memastikan kau menyesalinya." --- ©️ NAMBYULL
In the Maze by nambyull
1 part Ongoing
[18+] Air mataku mengalir deras seperti suara gemuruh hujan yang memekakan telinga dari luar apartment. Berulang kali aku berusaha melepaskan sentuhan pria berengsek ini dari tubuhku. Memukulnya, mendorongnya, meracau dari dekapannya-tapi semuanya sia-sia saja. Dia membungkamku dengan bibirnya, mengikat tanganku di sisi ranjang dengan dasinya dan membengkapku tanpa memberikan sedikitpun cela untuk melepaskan diri. Dia menyeringai dalam ciuman yang dia paksa padaku. Lalu tanpa terduga, satu sentakan keras membuat rasa sakit yang luar biasa menjalar dari selangkanganku. Aku memekik. Tangisanku kembali. Duniaku hancur. Mata kelamnya menatapku lekat, dengan seringaian dia kembali memenjarakanku dalam rayuan anarkisnya. "T-tolong lepaskan aku." Suaraku melemah. Namun tenagaku telah habis melawan pria yang sama sekali tidak pernah aku kenali ini. "Sayangnya, sayang.." dia berbisik di salah satu telingaku. Dia menunduk, mengehembuskan nafas beratnya di cekungan leherku lalu menyesapnya dan memberikan tanda kepemilikannya yang masih sangat aku benci. "Kau tidak akan bisa secepat itu lepas dariku." Bibirnya kembali terangkat, dia mengusap pipiku dengan salah satu jarinya hingga menuruni rahang ku. "Kau miliku!" Suaraku tercekat. Dia meremas rahangku keras, membuatku mendongak tinggi tepat di hadapannya. "Dan tidak ada satu orang pun yang bisa bermain dengan miliku." Lalu pertahananku hancur. Pergerakannya menghancurkan kendali diriku. Ciumannya membuat tangisan putus asa ku terhenti. Usapannya di seluruh tubuhku memaksaku berbalik membalas ciuman. Lalu erangan halusnya membuatku tidak bisa memikirkan apapun lagi selain menikmati semua ini, meski pria ini entah sejak kapan telah berubah menjadi pria yang sangat egois. 𝐀𝐫𝐞𝐬 𝐉𝐞𝐯𝐞𝐫𝐚. - ©️ 2018, NAMBYULL.
You may also like
Slide 1 of 10
Let's see how it End cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩 cover
My Maid 21+ cover
 ARGALA cover
Argavanil cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
In the Maze cover

Let's see how it End

1 part Ongoing

Arvino #02 [21+] Bibirku mencium kasar lehernya, memberikan tanda kemerahan di sana, memastikan bahwa besok pagi wanita itu tidak akan bisa ke mana-mana karena tanda itu bisa saja merusak citra baiknya. Dia menggeram, meremas bahuku dengan kuat ketika aku kembali menekan tubuhnya padaku. "Helios tunggu...." Suaranya tertahan. Ciumanku naik menuju rahangnya, telinganya, pipinya... dan berakhir di sudut bibirnya. "Jangan munafik. Bukankah kau yang menginginkan hal ini?" bisiku sarkastis lantas mencium bibirnya... rakus, mendesak, dan begitu menguasai... sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk menolak. Aku meracuninya. Tanganku berlarian menuju punggungnya, menarik kaitan gaun tidur tipis yang dia kenakan untuk menggodaku dan melepaskannya. "Helios!" Dia mendorongku, berusaha mempertahankan kewarasannya. Meski begitu, mulutku masih mempermainkannya, menggigit pelan daun bibirnya, menggoda mulutnya dengan lidahku dan mengecupnya begitu dalam. Tidak memberikan cela untuk melarikan diri. Air mata tiba-tiba mengalir di pipinya. Dia terisak, membuatku lengah lalu... Plak-dia menarik diri, menamparku dengan begitu kuat, kemudian membuat jarak besar diantara kami berdua. "Brengsek!" Aku memegangi wajahku yang terasa panas dengan ekspresi kebas, akal sehat seperti mendesak kembali ke dalam kepalaku. "Aku tidak pernah setuju untuk kau sentuh!" Wajah terluka wanita itu menusukku. "Benarkah?" Aku tersenyum sinis. "Lalu kenapa kau tetap menyetujui pernikahan ini meski aku sudah memintamu menolaknya." Dia diam, dan aku tidak membutuhkan pembenaran apapun lagi. Wanita itu hanya ingin mengikatku. Dia sama liciknya dengan ayahnya yang ingin mengikatku dengan perusahaan mereka. Menundukanku karena tahu aku sama sekali tidak berdaya. "Kau adalah milikku." Desisiku penuh amarah. "Dan aku berhak menyentuhmu ratusan, ribuan kali... sampai kau menyesali pernikahan ini sama sepertiku, Sirenna Arvino." "Aku akan memastikan kau menyesalinya." --- ©️ NAMBYULL