Setelah bertahun-tahun hidup dalam rasa sakit penyesalan dan mimpi buruk, Yukio memutuskan menunggu dan menunggu saudaranya sebagai ganti dia tidak mau menganggap saudaranya tiada hanya sedang terlarut diluar sehingga dia yakin saudaranya akan kembali padanya tidak peduli bagaimana orang disekitarnya dia akan selalu menunggu seperti halnya saudaranya yang selalu toleran padanya. Pada suatu hari Yukio mendapati mimpi yang terlalu nyata dimana saudaranya berumur lima tahun dengan berpaikaian TK menghampirinya.