Mimpi, harapan, dan keinginan.
Semua orang pasti memiliki banyak hal yang ingin mereka wujudkan, ingin mereka capai, ingin mereka raih. Terlepas dari mustahil atau tidak, harapan-harapan itu layak untuk diperjuangkan.
Banyak dari mereka yang mengerahkan tenaga, pikiran, waktu, dan materi agar bisa mewujudkan apa yang selama ini hanya menjadi angan-angan.
Namun, tak sedikit juga yang malah menyerah dan kalah dengan harapan yang selama ini telah terpatri dalam sanubari, hanya karena cibiran, umpatan, cacian, dan makian dari orang yang jelas-jelas tak berperasaan, dan kita hanya diam tanpa melawan?
Memiliki harapan merupakan naluri setiap insan. Kembali lagi bahwa terlepas dari mustahil atau tidak, harapan-harapan itu tetap layak untuk diperjuangkan.
Penilaian baik-buruk terhadap harapan yang mereka miliki, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya, karena ... setiap orang memiliki versi dan porsi mimpinya masing-masing.
Singkatnya, semua orang memilki mimpi.
Semua orang memiliki harapan.
Namun, tak semua diberi kesempatan.
Lewat kisah ini, semoga kalian bisa mengambil hikmah dan kebaikan yang tersirat dan tersurat di dalamnya.
Selamat membaca dan menikmati karya pertama saya, Evidedel.
---
Cerita ini dipublikasikan di Kwikku dengan judul yang sama oleh Evidedel
---
⚠️ DILARANG MELAKUKAN PLAGIARISME ⚠️
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan