DREAM : A dream from dreamers
  • Reads 166
  • Votes 16
  • Parts 3
  • Reads 166
  • Votes 16
  • Parts 3
Ongoing, First published Jul 12, 2019
Mimpi, harapan, dan keinginan.
Semua orang pasti memiliki banyak hal yang ingin mereka wujudkan, ingin mereka capai, ingin mereka raih. Terlepas dari mustahil atau tidak, harapan-harapan itu layak untuk diperjuangkan. 
Banyak dari mereka yang mengerahkan tenaga, pikiran, waktu, dan materi agar bisa mewujudkan apa yang selama ini hanya menjadi angan-angan.
Namun, tak sedikit juga yang malah menyerah dan kalah dengan harapan yang selama ini telah terpatri dalam sanubari, hanya karena cibiran, umpatan, cacian, dan makian dari orang yang jelas-jelas tak berperasaan, dan kita hanya diam tanpa melawan? 

Memiliki harapan merupakan naluri setiap insan. Kembali lagi bahwa terlepas dari mustahil atau tidak, harapan-harapan itu tetap layak untuk diperjuangkan.
Penilaian baik-buruk terhadap harapan yang mereka miliki, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya, karena ... setiap orang memiliki versi dan porsi mimpinya masing-masing.

Singkatnya, semua orang memilki mimpi.
Semua orang memiliki harapan.
Namun, tak semua diberi kesempatan.
Lewat kisah ini, semoga kalian bisa mengambil hikmah dan kebaikan yang tersirat dan tersurat di dalamnya.
Selamat membaca dan menikmati karya pertama saya, Evidedel.
---
Cerita ini dipublikasikan di Kwikku dengan judul yang sama oleh Evidedel
---
⚠️ DILARANG MELAKUKAN PLAGIARISME ⚠️
All Rights Reserved
Sign up to add DREAM : A dream from dreamers to your library and receive updates
or
#2mencarikebenaran
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
36 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) Judul Awal, TRANSMIGRASI BULANREMBULAN ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Rembulan Marliana Andromeda." "H--hah? Salah, nama gue Rembulan Marliana Amarylis itu yang bener." "No," Rembulan makin mengernyit dalam, sampai pria didepannya tersenyum lembut dan dengan suara berat juga dalam ia menekankan sesuatu, "Rembulan Marliana Andromeda, lo milik gue." ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara? apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus? Atau tanpa disangka Rembulan telah menarik perhatian sesama karakter antagonis itu?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
AV cover
I'm Alexa cover
My Maid 21+ cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Kaesar cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover
Om Rony cover
TRANSMIGRASI REVAZA cover
ARGA : LIMERENCE cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan