Terpaksa Bukan Cinta
  • Reads 44,280
  • Votes 525
  • Parts 6
  • Reads 44,280
  • Votes 525
  • Parts 6
Complete, First published Jul 12, 2019
Mature
Cerita mengandung 17+ 


Terpaksa(?) 
Kenapa kata itu bisa terucap? 

Seorang lelaki yang masih muda bahkan sangat muda selalu terus-menerus mengucapkan kata itu setiap kali melihat wajah istrinya entah mengapa hanya ada rasa amarah dan kesal saja yang berkecamuk difikirannya. 
Masa depannya hancur, kisah cintanya pun begitu, apalagi cita-cita yang Ia impikan sejak dulu harus lenyap begitu saja karna ulah perempuan cantik yang kini menjabat sebagai istri syahnya. 

Sebut saja Dia Vino lebih lengkapnya Elvino Keanu Winata Lelaki muda yang sangat tampan berusia sekitar 20'tahunan putra dari pengusaha tersukses bahkan sangat kaya raya ke'3 di Indonesia. 

Vino selalu mendapatkan apapun yang Ia inginkan namun semenjak kehadiran perempuan yang kini sudah syah menjadi istrinya Ia menganggap semua hidupnya sudah HANCUR bahkan Ia selalu menyalahkan kehancurannya itu karna ulah snag istri..

Sedangkan perempuan cantik bernama Keinna Grethania ini justru hanya bisa meratapi nasibnya ia hanya bisa menangis-menangis dan menangis memandangi sebuah photo yang terpajang kebahagiaannya sebelum Ia menikah dengan Vino. 

Air matanya selalu menetes saat melihat sosok yang terpajang didalam photo tersebut hidupnya benar-benar miris kala mengingat masa lalu indahnya yang kini tidak bisa Ia rasakan lagi.. 

Setiap hari Ia hanya bisa menangis sambil mengelus perutnya yang belum terlihat membuncit yang ternyata sedang tumbuh calon buah cintanya ia sendiri lupa kapan terakhir Ia bisa tertawa bahkan tersenyum karna kini hanya ada air mata dan kesedihan saja yang Ia alami.
All Rights Reserved
Sign up to add Terpaksa Bukan Cinta to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Slide 1 of 1
DENDAM cover

DENDAM

35 parts Ongoing

Balas dendam? aku pernah dengar orang bijak berkata. "sudah hentikan rencana balas dendam mu, karena dendam mu itu yang akan menghancurkan mu." Boleh aku tertawa sekeras mungkin mendengar kata-kata naif itu? bagi ku dendam tetap lah dendam, aku akan hancur kan mereka, sampai mereka merasa mati pun masih menderita. jadi mari aku ajak bagaimana aku bermain-main dengan mereka, sekaligus menemukan dia yang sangat ku cintai . . .