Rigel Tanudisastro.
Salah satu most wanted guys yang terkenal dengan keahliannya meluluhlantakkan hati para gadis. Wajah rupawan, isi dompet mapan, belum lagi kemampuan bicaranya menggunakan bahasa roman. Namun, sayangnya, sekali dia dibuat jengkel oleh salah satu pacar, lidah manisnya berubah pahit, keluar semua binatang.
Rigel suka membagi kalimat roman pada kaum hawa, tetapi itu sama sekali tidak berlaku untuk wakil ketua OSIS yang selalu membuatnya teriak-teriak di pagi hari, Alnilam Adena.
Sebenarnya, Nilam adalah adik kelas Rigel, tetapi kelakuannya sama sekali tidak memperlihatkan rasa hormat junior kepada senior. Dia tidak akan sungkan menggunting celana pensil Rigel, tidak akan sungkan membuat Rigel jatuh kerlungkup untuk merazia sepatu branded yang melanggar tata tertib, serta tidak akan sungkan membotaki Rigel jika rambutnya diwarnai.
Pokoknya, Nilam itu musuh Rigel!
Namun, semuanya langsung jungkir balik ketika mereka mendapati apa yang terlihat di luar tidak selalu begitu di dalamnya.
Rigel yang selalu sempurnya, nyatanya memiliki kekurangan yang besar dalam hidupnya. Nilam yang selalu tegas, nyatanya adalah gadis yang rapuh. Mereka menjadi dekat dan berusaha untuk menolong satu sama lain. Lalu, tanpa sadar telah mengundang sebuah perasaan yang dianggap paling mustahil muncul di antara mereka. Cinta.
Semuanya tidak semulus fiksi. Tentang masa lalu keluarga mereka dan tentang penolakan tegas Pak Angga, ayah Rigel, menjadi tantangan terbesar untuk mereka.
Seharusnya mereka ada dalam satu rasi. Namun, jika Tuhan sudah berkendak lain, mereka bisa apa, selain berusaha untuk menerima kenyataan?
(26 Oktober 2019-5 Januari 2020)
(Publikasi ulang: 03 Juli 2022-17 Juli 2022)
***
Cerita ini pure bin murni hasil imajinasi dan renungan keras author. Mohon dihargai dengan cara terbaik versi kalian.
Karena saling mengenal sejak lama, tidak akan menjamin berakhir bersama. Begitu pun dengan dia yang menemanimu dalam masa sulit, di garis akhir belum tentu dia orang yang berhasil mendampingimu. Manusia hanya bisa berencana, selebihnya Tuhan yang menentukan. Karena doamu akan kalah dengan takdir baik yang sudah tertulis untukmu. ~ Aluna Wibisono ~
Gue pernah menjadi pemeran utama dalam dunia seseorang. Tapi, menjadi pemeran utama, nggak akan menjamin jika nantinya lo akan memiliki akhir yang bahagia. ~ Ibra Atmajaya ~
Saya bukan tipe orang yang akan menyerah di tengah jalan. Saya akan memperjuangkan apa yang memang pantas untuk diperjuangkan. Saya akan sampai di garis finish, meski bukan sebagai pemenang. ~ Satrio Atalla Haidar ~