"heh cupu, mulai detik ini Lo jadi pacar gue, dan dua kali dua puluh empat jam kedepan Lo jadi mantan gue yang keseratus"tahan malu tahan
"Hah"mulut pria itu terbuka sempurna dengan mata yang hampir jatuh dari tempat nya.
"Gak ada bantahan, kalo Lo berani ngebantah lebih dari 5 kata aja, gue jamin besok Lo akan bangun di neraka"
"bangsat bangsat bangsat, gara gara game ToD taik itu gue harus ngerendahin diri gue sendiri, kambing, kucing, cicak, tikus, arghhh bangkek, gue sang primadona disekolah ini harus menanggung malu karena nembak cowok jelek, dekil, kumel dan cupu astaga astaga" gue masih gak terima dengan tantangan yang diberi Reva tadi, secara kan gue tuh cantik, masa iya sih harus jadian sama cowok cupu.
"udahlah terima nasib, lagian kan cuma pacaran dua hari gak lama kok"ujar milsa yang gue yakin dia pasti lagi ngempet ketawa
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan