Althaf sedang sangat bingung mencari tulang rusuknya, alias penyempurna iman, kalau kata lumrahnya, jodoh.
Apalagi teman-teman sebaya sudah mulai naik pelaminan. Mama dan keluarga juga sudah mendesak dengan pertanyaan, "Kapan nikah?"
Dikira nyari jodoh semudah nyari tukang nasi goreng yang suka keliling komplek apa?
Lalu apa jodohnya adalah rekan kerjanya yang cantik, baik dan punya senyum ramah yang menawan atau sang mantan yang kembali pulang?
Atau jangan-jangan jodoh Althaf yang sebenarnya adalah dia si teman sekelas saat SMA yang terkenal dingin dan kaku itu.
"Ayolah bahkan selama ini kami hanya berbalas pesan dua kali setahun, saat lebaran idul fitri dan lebaran idul adha, itu pun di grup WA kelas, kami berjodoh itu hampir dibilang ga mungkin."- Althaf
Ara hanya bisa tertawa miris dalam hati ketika banyak orang yang bilang ingin menjadi dirinya yang mempunyai keluarga harmonis dan berlimpah harta. Ara memang kaya, tetapi ia tidak merasakan keharmonisan didalam rumahnya.
Pertemuan yang tidak disengaja pada hari itu membuat Ara dan Devan menjadi lebih dekat sebagai seorang teman. Ara seperti menemukan tempat teraman dan ternyamannya untuk bercerita, begitupun dengan Devan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, apakah keduanya tetap yakin dengan pertemanan mereka? Apakah mereka yakin bahwa rasa yang timbul hanyalah rasa nyaman sebagai seorang teman?
Rank:
#2 in derana (29/07/23)
#3 in amara (22/10/23)
Start: 21/07/2023
End : -
Cover by canva